Sudahkah kalian mengenal profesi data entry? Menginput data? Mengolah data? Memasukkan dan memperbarui data?
Oke kita bahas sependek pengetahuan penulis ya, barangkali ada kesalahan tulisan ini, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran dari kalian pembaca dan kompasianer.
Pertama-tama apasih entri data itu?
Entri data bisa disebut juga dengan menginput, memasukkan, menambah, memverifikasi, dan mengedit data atau informasi ke dalam sistem database atau software. Tak jarang kegiatan entri data ini juga dibuka secara freelance yang digaji perhari atau berdasarkan jumlah target entrian. Jadi tidak semua tenaga entri itu pekerja tetap dan tenaga yang dikontrak.
Lalu seberapa penting sih profesi ini dibutuhkan oleh setiap perusahaan dan instansi?
Sangat penting dong, apalagi profesi ini bersifat administrasi yang dibutuhkan sekali oleh setiap perusahaan atau instansi untuk memproses dan mengolah data yang bersumber dari dokumen seperti kuesioner, formulir, rekaman suara, dsb. Data yang bersumber dari dokumen itulah yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sistem komputer dan dibutuhkan backup dengan baik. Biasanya operator menginput datanya ke microsoft excel atau aplikasi lainnya.
Oke mari kita bahas petugas entri atau petugas pengolahan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sependek pengalamanku sebagai petugas entri Badan Pusat Statistik (BPS) di salah satu Kabupaten, petugas entri data ini juga disebut petugas pengolahan yang membantu menjalankan program Regsosek 2022 sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan.
Awalnya dapat info nih dari tiktok BPS kota lain yang buka loker sebagai petugas entri data, eh iseng lah cek dan download aplikasi sobat BPS untuk daftar hehe. Hari itu juga aku cek dan ternyata belum ada pilihan untuk Kabupaten domisili aku. Yaudah besok cek lagi, eh udah ada dan langsung aja daftar. Besoknya udah ijo dong tulisannya "diterima" dan dihubungi untuk mengisi google form tes seleksi petugas regsosek.
Dua hari selanjutnya dapat kabar jadwal untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan petugas entri diselenggarakan sehari saja untuk orientasi penggunaan aplikasi input data Regsosek.
Aplikasi memang sudah disiapkan kita sebagai operator tinggal menginput sesuai target yang ditentukan.
Yang aku temui selama menjadi petugas entri, banyak sekali Error yang ditemukan, keteledoran petugas lapangan yang tidak mengisi lengkap NIK, salah memberi umur, bahkan ada nama anggota keluarga yang tidak isi. Hmmm bikin lama aja soalnya harus follow up dulu ke koseka atau petugas lapangan. Pun kalau dilanjutkan dan save validasi data ini harus berupa data yang CLEAN.
Hari pertama hingga ketiga aku gunakan untuk orientasi dulu sama dokumennya dan menyelesaikan masalah Error, ya walaupun target per hari masih minim dapet 30-40 dokumen untuk tiga hari awal itu. Hari selanjutnya mulai paham bisa dapet tuh 60-70 an dokumen perharinya. Untuk target entri tiap operator sebanyak 900 dokumen per bulan dengan status dokumen harus CLEAN. Alhamdulillahnya belum sebulan, aku sudah mencapai target itu. Bisa menglibur dulu, walaupun agak tidak tenang karena masih awal ya ada namanya update aplikasi yang tadinya status dokumen itu sudah clean bisa jadi berubah error. Untuk menyelesaikan error dokumen cukup mudah kalau sudah paham.
Entri data ternyata menyenangkan ya, meskipun diawal ada ketakutan tidak mencapai target. Memang bener learning by doing itu real wkwk. Lama-lama akan terbiasa dan lancar. Entri data butuh yang namanya skill mengetik cepat, ketelitian, dan akurasi data. Petugas entri regsosek dibutuhkan ketelitian agar ketika validasi tidak bekerja dua kali hanya untuk membenarkan banyak error.