Lihat ke Halaman Asli

Tepis “Wajah” Miris, Sektor Agraris! “Transformasi Petani Menjadi Pengusaha, Bukan Sekedar Wacana”

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

“Nggak Harus Pergi Ke Kota, Untuk Bisa Sejahtera.

Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan pangan, sandang dan papanbagisegenappenduduk,sertapenghasilkomoditasekspornonmigasuntukmenarik devisa.

Lebih dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor pertanian. Namun ironis sekali, penghargaan masyarakat umum terhadap pertanian relatif rendah dibandingkan sektor lain, seperti industri, pertambangan, danperdagangan.

Belakang masyarakat desa pun banyak yang bermigrasi ke kota, bekerja di luar sektor pertanian. Penyebabnya sederhana, sektor pertanian yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka, tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka sektor pertanian dalam negri akan semakin lesu, dan memicu naiknya impor bahan-bahan pertanian. Negri agraris laris ngimpor prooduk-produk agraris. Miris.

Namun demikian, kenyataan di atas tidak lantas menjadikan kita berpangku tangan. Pasti ada yang bisa dikerjakan untuk mengembalikan jati diri bangsa ini. Sebagai negara agraris, negara yang kaya akan sumber daya alam, yang melimpah sumber daya manusia.

Untuk itu, lewat SAPA GROUP kami coba merangkak, menciptakan sistem yang mampu  merubah wajah pertanian Indonesia menjadi lebih segar dan modern, sitem yang kami sebut SAPA IPT atau SAPA Industri Pertanian Terppadu. Sistem ini merupakan sistempemberdayaan masyarakat secaraholistik,yangmengitegrasikan komponensuportsystemmelaluibeberapa komponenkegiatanpengawasanyang dilakukanmeliputi ; Pelatihan dan Pendampingan, Integrated Farmiing, Pacapanen (P3M), Marketing, Lembaga Keuangan Mikro, dan Mobile Informasi Sistem.

Melalui LKM yang kami miliki, petani bisa mengakses permodalan sektor pertanian tanpa harus memberikan agunan. Melalui Pendampingan, petani bisa secara lansung mengakses informasi dari pendamping profesional yang kami sediakan. Melalui P3M (Pabrik Pengolahan Padi Modern), kami menjamin produk pertanian yang ditanam oleh petani langsung dibeli oleh parik tanpa prantara siapapun.

Melalui Mobile Informasi Sistem yang kami miliki, petani bisa mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan harga sarana produksi pertanian, harga produk pertanian, baik itu harga di tingkat konsumen, harga di tingkat produsen, sampai harga di pasar Induk, hanya dengan menggunakan Handphone. Melalui handphone tersebut juga, petani bisa mengetahui jadwal tanam, jadwal pemupukan, jadwal pegnendalian hama, sampai jadwal panen produk pertaniannya.

Dengan sistem seperti ini kami yakin, wajah pertanian indonesia akan berubah, dari tadinya Kumuh Kotor dan Lusuh, menjadi Segar dan Berenergi. Petani bisa mengendalikan usahatani secara profesional hanya dengan handphone yang mereka miliki. Sehigga  orang tidak harus pergi ke kota, hanya sekedar untuk sejahtera, cukup dengan usahataninya. Kalau sudah demikian, “Transformasi Petani Menjadi Pengusaha, Bukan Sekedar Wacana, Tepis “Wajah” Miris Sektor Agraris”.

Oleh : Dede Suryana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline