Lihat ke Halaman Asli

Achmat Amar Fatoni

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mengapa Kita Mengalami Rasa Kesemutan?

Diperbarui: 27 Desember 2024   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kesemutan (cedars-sinai.org)

Pernahkah Anda merasakan sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum atau dikerubungi semut pada bagian tubuh tertentu? Fenomena yang umum dikenal sebagai kesemutan ini memiliki nama medis paresthesia, sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "persepsi yang menyimpang."

Bagaimana Kesemutan Terjadi?

Untuk memahami kesemutan, kita perlu mengetahui cara kerja sistem saraf dalam tubuh kita. Tubuh manusia dilengkapi dengan jaringan saraf yang berperan vital dalam menghubungkan otak dengan seluruh bagian tubuh. Jaringan ini bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menerima informasi secara terus-menerus.

Kesemutan terjadi ketika ada tekanan yang menghambat aliran darah ke bagian saraf tertentu. Misalnya, ketika kita duduk terlalu lama dalam posisi yang sama atau meletakkan benda berat di atas anggota tubuh, tekanan ini dapat menghalangi saraf untuk mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dari jantung.

Proses Terjadinya Sensasi Kesemutan

Saat tekanan yang menghalangi aliran darah tersebut dilepaskan, terjadi sebuah fenomena menarik. Jaringan saraf yang sebelumnya tertekan akan segera mengirimkan sinyal secara masif ke otak dan sebaliknya. Proses inilah yang menciptakan sensasi seperti dikerubungi semut atau ditusuk-tusuk jarum yang kita kenal sebagai kesemutan.

Kapan Harus Waspada?

Meskipun kesemutan merupakan kondisi yang umum terjadi, kita tidak boleh mengabaikannya begitu saja. Paresthesia yang terjadi secara berulang dan berlangsung lama bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:

1. Diabetes
2. Gagal jantung
3. Tumor
4. Stroke

Penting untuk dipahami bahwa kesemutan bukanlah disebabkan oleh keberadaan semut dalam tubuh kita, melainkan merupakan respons alami sistem saraf terhadap tekanan yang menghalangi aliran darah. Jika Anda mengalami kesemutan yang berkelanjutan atau terjadi secara berulang, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.

Memahami penyebab dan mekanisme terjadinya kesemutan dapat membantu kita lebih waspada terhadap kondisi kesehatan tubuh. Ingatlah bahwa meski terkesan sepele, kesemutan bisa menjadi sinyal peringatan dari tubuh yang perlu kita perhatikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline