Pernahkah Anda sedang makan malam romantis dengan pasangan, tiba-tiba tanpa sengaja buang angin? Tak hanya membuat suasana jadi canggung, tapi juga bikin pasangan Anda kelabakan karena baunya! Fenomena ini, yang kita sebut sebagai buang angin atau kentut, meskipun sudah biasa terjadi, masih sering membuat banyak orang penasaran.
Jadi, buang angin itu sebenarnya terjadi karena tubuh kita perlu melepaskan gas yang ada di dalam tubuh. Gas ini bisa berasal dari udara yang kita telan saat makan atau minum, dan juga dari proses pencernaan.
Misalnya, saat Anda makan bakso, tidak hanya bakso dan kuahnya saja yang masuk ke dalam perut, tapi juga angin yang ada di sekitar kita. Ketika makanan sampai di usus untuk diolah menjadi nutrisi, ada mikroba yang membantu proses ini, dan mereka menghasilkan senyawa bernama Gas Hidrogen Sulfida.
1. Kenapa Kentut Bau dan Bunyi?
Gas Hidrogen Sulfida inilah yang menjadi penyebab kentut berbau tak sedap seperti telur busuk karena mengandung belerang, senyawa yang sering kita temui di wilayah pegunungan. Ketika gas tersebut bergerak di dalam usus, ia terdorong oleh gerak peristaltik, lalu meluncur ke arah anus. Saat gas itu keluar dengan cepat, ia menggesek dinding anus dan menghasilkan bunyi kentut yang khas.
2. Ternyata Kentut Ada Manfaatnya Juga, Lho!
Menurut penelitian dari Universitas Exeter di Inggris, gas yang keluar saat kentut ini dapat membantu tubuh kita melawan beberapa penyakit, seperti stroke, gagal jantung, diabetes, demensia, hingga artritis. Jadi, jangan terlalu khawatir kalau Anda buang angin, karena ternyata ada manfaat kesehatannya juga!
Kentut itu sangat wajar, kok. Bahkan, menurut penelitian, manusia rata-rata buang angin 14 kali dalam sehari. Menakjubkan, kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H