Lihat ke Halaman Asli

Achmat Amar Fatoni

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Makhluk Purba Penghisap Darah, Ancaman Tersembunyi di Lautan

Diperbarui: 7 September 2024   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamprey Laut/https://images.app.goo.gl/1Fi27s1eHP6PJJ1i6

Pernahkah kamu mendengar tentang lamprey laut? Hewan ini mungkin terdengar asing, namun keberadaannya cukup menggemparkan dunia perikanan. Lamprey laut, yang sering dijuluki "vampir laut", merupakan parasit yang menghisap darah ikan lain.

Lamprey laut merupakan salah satu vertebrata paling primitif yang masih ada hingga kini. Bentuk tubuhnya yang memanjang dan mulutnya yang berbentuk lingkaran dengan gigi-gigi tajam membuatnya terlihat menyeramkan. Mulut ini digunakan untuk menempel pada tubuh ikan inang, kemudian melubangi kulitnya untuk menghisap darah dan cairan tubuh lainnya.

Lamprey laut umumnya ditemukan di Samudra Atlantik Utara dan Barat. Namun, beberapa spesies lamprey juga dapat ditemukan di danau-danau besar di Amerika Utara dan sungai-sungai di Eropa. Pergerakan mereka antara laut dan air tawar untuk berkembang biak merupakan salah satu ciri khas dari siklus hidup lamprey.

Mengenai lamprey laut, terdapat beberapa mitos yang berkembang di masyarakat. Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa lamprey laut dapat tumbuh hingga ukuran yang sangat besar dan menyerang manusia. Faktanya, sebagian besar spesies lamprey berukuran kecil hingga sedang, dan serangan terhadap manusia sangat jarang terjadi.

Mitos: 

1. Lamprey laut dapat menyebabkan kematian pada inangnya.

2. Lamprey laut adalah spesies invasif yang berbahaya di seluruh dunia.

Fakta: 

1. Meskipun lamprey dapat menyebabkan luka yang parah pada inangnya, kematian jarang terjadi. Namun, infeksi sekunder akibat luka tersebut dapat mengancam nyawa inangnya

2. Meskipun beberapa spesies lamprey memang dianggap invasif di beberapa wilayah, tidak semua spesies lamprey bersifat invasif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline