Lihat ke Halaman Asli

Ketika Ibu Muda Gemar Membaca di "Zaman Micin"

Diperbarui: 3 April 2018   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: ibudigital.com)

Menjadi seorang ibu adalah dambaan setiap perempuan, apalagi zaman ini ibu ibu muda menjadi suatu profesi yang mulai dilirik sebagai sesuatu yang menarik bukan lagi nasib yang menakutkan seperti zaman dulu. Tentu saja banyak hal yang menjadikan ibu ibu muda saat menjadi terlihat menarik, banyak faktor yang membungkus profesi ini dengan banyak sudut pandang yang berbeda. 

Diantaranya adalah pengetahuan, hal ini menjadi pembeda yang besar antara wanita yang menikah muda zaman ini dan dulu. Zaman ini para ibu muda memiliki pengetahuan yang cukup dari beragam media, dan juga kemampuan melek teknologi yang dikuasai hampir semua wanita dizaman ini.

Pengetahuan yang dimiliki para wanita muda ini membawa dampak positif diantaranya adalah semakin tertariknya mereka dengan pengetahuan yang lain.  Bertambahnya pengetahuan yang mereka miliki menjadi pembeda antar wanita di zaman ini. Perhatian mereka terhadap banyak buku yang semakin bervariasi dan menarik saat ini membawa  pada pola pengasuhan yang semakin bagus. 

Dengan adanya minat membaca ibu muda saat ini menjadikan berkembangnya pula pendidikan pra sekolah (PAUD) sebab tuntutan orang tua yang semakin tinggi.

Disisi lain, minat belajar yang tinggi ini menjadikan kurang slektifnya mereka terhadap informasi yang mereka dapatkan. Tidak sedikit informasi yang ada saat ini adalah berita kosong atau hoax yang apabila diterima oleh orang awam akan berdampak pada pemahaman yang keliru yang nantinya akan menimbulkan sikap yang tidak tepat.

Oleh karenanya kelebihan wanita muda saat ini yang lebih melek teknologi, dan tinggai minat belajarnya akan lebih baik jika belajar melalui media yang lebih menjamin kebenaran isinya.

Jika berbicara minat belajar wanita saat ini yang nantinya akan berdampak pada pola pengasuhan pada anak maka, akan lebih baik jika kedua orang tua tidak hanya ibu saja yang berproses menggali informasi untuk perkembangan si kecil, namun para ayah juga diharapkan demikian. Dalam pola pengasuhan peran ayah adalah hal yang tidak kalah penting, yang mana dalam hal ini menjadi ayah baru berarti proses meninggalkan kebiasaan buruk sebagai bagian dari proteksi terhadap prilaku anak.

Sebagai orang tua baru, menggali banyak informasi dari banyak refrensi memanglah sangat diperlukan sebab setiap individu yang terlibat (ayah ibu) dalam proses pengasuhan tidak hanya mengarahkan anak pada hal positif namun juga adaptasi diri terhadap suasana lingkunagn, rutinitas, dan perasaan yang baru. semua itu bukanlah hal yang mudah dilakukan, terlebih bagi orang tua muda yang berusia dibawah 25 tahun.

Namun dengan adanya dorongan dalam diri untuk belajar menjadi sosok orang tua yang baik dengan menambah wawasan melui banyak media terutama buku, maka akan memudahkan para orangtua muda dalam menjalani proses pengasuhan anak.

Jika mengatakan bahwa melalui pengalaman orangtua adalah jalan tercepat dan mudah dibanding belajar secara mandiri maka itu bukanlah hal yang salah. Namun perlu kita pahami jika anak-anak yang lahir pada saat ini, tidaklah sama dengan anda orangtuanya yang lahir pada zaman jauh sebelum dia.

Namun, bukanlah ide yang bagus jika orang tua muda menghapus begitu saja tradisi pola asuh yang telah digunakan orangtua zaman dahulu, maka sebaiknya para orang tua saat ini yang telah difasilitasi banyak media belajar lebih bijak dalam memilah dan bersikap.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline