Lihat ke Halaman Asli

Kau dan Cahaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lupa jika segala hal telah dirumuskan menjadi alpha.

Karena beta dan gamma telah menjadi ribuan cahaya pendar

mengelilingi dinding putih berlapis quadran pelangi.

Lalu cahaya itu dikenalkan oleh surya yang menyapa mega setelah mendung.

Cahaya tidak pernah mengetuk. Dia menelusup

dalam setiap lubang dan rongga yang ada,

takkan satupun luput.

Kau?

Jangan pernah harap menjadi cahaya,

jika mengetuk hati berdinding pun tak sanggup,

kau tak pernah tau di mana pintunya berada.

Karena lubang hati hanya milik penyair kecil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline