Lihat ke Halaman Asli

Pencarian “Bangkit”

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari, ada seorang anak bernama Ahmad Sulaiman B. Orang-orang biasa memanggilnya Sule. Ia berumur sepuluh tahun dan sedang duduk di kelas III. Ayahnya telah meninggal ketika ia masih dalam kandungan ibunya. Sementara, sang bunda telah menyusul almarhum suaminya ketika Sule menginjak usia tiga tahun. Akhirnya Sule sekarang hidup bersama neneknya yang setiap detik menggantikan peran orang tua baginya.

Suatu malam, Sule bermimpi bahwa ia tlah menjadi seorang panglima perang dalam sebuah kerajaan. Ia terkenal dan sangat disegani oleh semua orang karena selalu menang dalam 91 peperangan. Namun, saat perang yang ke-92 ia jatuh tersungkur akibat dipukul lawannya. Saat ia jatuh dan diam sejenak, terlihat seseorang yang berpakaian serba putih layaknya malaikat membisikkan kata ke indera pendengarnya, “bangkit, ayo bangkit!”.

Keesokan harinya, Sule bertanya-tanya dalam benaknya tentang mimpinya tadi malam dan makna sebuah kata “bangkit” yang dibisikkan oleh sosok putih. Ia lalu bertanya pada tetangganya tukang becak, Pak Karsidi.

“Pak, makna kata bangkit itu apa?”, tanyanya.

Pak Karsidi yang tak tahu tentang pengetahuan itu menjawab,

”Bangkit kuwi yo tonggoku, omahe ning sebelah kono”

(Bangkit itu tetanggaku, rumahnya di sebelah sana).

Sule tak puas dengan jawaban tukang becak tersebut, lalu ia bertanya pada tetangganya yang kebetulan jadi penggemar sepak bola.

“Pak Joko, bangkit itu apa?”, tanya Sule.

“Oh, bangkit. Itu nama pelatih salah satu klub sepak bola Indonesia, Subangkit”. Ia masih tak puas dan ia pun bertanya pada tetangganya, Pak Hery seorang pegawai Bank, “Pak, Bangkit itu apa?”.

“Bangkit itu mungkin sebuah bank di daerah mana gitu”.

Sule pun masih belum puas dengan jawaban ketiga tetangganya tadi.

Akhirnya sewaktu menginjak usia 17 tahun, Sule menanyakan kepada gurunya tentang makna kata “bangkit” yang terpendam dalam pencarian selama 7 tahun. Dan ia mengerti bahwa bangkit merupakan bangun dari tidur lalu berdiri seakan hidup kembali, memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan yang pernah terjadi serta melakukan aksi tuk kecerahan masa depan nanti.

Setelah Sule mengetahui makna “bangkit” dari gurunya, neneknya memberi tahu bahwa huruf “B” yang ada pada nama Ahmad Sulaiman B. Adalah singkatan dari bangkit. Nama tersebut diberikan ibunya dengan harapan bahwa ia akan menjadi manusia yang tangguh, sabar, dan bangkit dari segala problematika kehidupan.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2012!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline