Hari ini saya mengajar di kelas XI selama 8 jam pelajaran. Tetapi karena satu dua hal akhirnya saya pulangkan anak-anak lebih awal. Terlihat di kelas masih ada 4 orang anak perempuan sedang mengobrol, mereka menunggu orangtuanya menjemput.
Terjadilah obrolan kecil dengan mereka.
Di kelas ada seorang anak yang selalu ingin mendominasi, seorang anak perempuan yang selalu ingin unggul dari segala aspek. Sebut saja Putri. Tetapi Putri suka berpikir berlebihan, sehingga apa yang dilakukan teman-temannya dalam pemikiran atau persepsi Putri selalu berbeda.
Contohnya ketika sekelompok anak perempuan berkumpul, Putri berpikir bahwa mereka merencanakan hal yang tidak baik terhadapnya, padahal apa yang sekelompok anak itu obrolkan tidak berhubungan dengan Putri.
Sikap Putri membuat suasana kelas khususnya di kelompok anak perempuan menjadi tidak nyaman. Ada yang menggapnya suka mengatur, egonya tinggi. Sehingga banyak terjadi kesalahpahaman diantara mereka.
Sikap Putri ini sangat merugikan bagi teman-temannya. Dari sinilah seharusnya keterlibatan wali kelas atau guru BK mulai terlihat. Wali kelas atau guru BK perlu membantu membangun empatinya serta kepeduliannya kepada teman-temannya agar ia menyadari bahwa ia harus merubah sudut pandang dan sikapnya, karena sikapnya telah membuat situasi di kelas menjadi tidak nyaman.
Rasa empati adalah perasaan dimana kita dapat menghargai orang lain, dapat memahami penderitaan maupun kebahagian yang dirasakan orang lain.
Berdasarkan sumber: https://www.orami.co.id/magazine/empati, Empati dapat di tingkatkan dengan cara:
Lebih Banyak Bergaul dengan Orang Asing
Pada 2015, sekelompok ilmuwan Swiss menemukan bahwa manusia membangun lebih banyak empati ketika menghabiskan waktu bergaul dengan orang baru.