*This writing is dedicated to one of my best friends who thought to end her life…
Dee, kemaren aku kangen banget sama kamu..trus aku sengaja online and aku iseng baca2 blog mu, dari awal sampe akhir…(6 jam aja loh).. trus aku juga iseng baca blog2 temen kamu si C*C**, dan aku jadi membanding2kan…dan aku aku pikir2, kenapa yah, kalo baca blog kamu begitu natural, human touch nya kerasa banget. Kadang kamu bahagia banget, kadang kamu sedih, kadang kamu marah, kadang kamu kesel. Kadang kamu jatuh cinta, kadang putus cinta, kadang kamu dapet rejeki, kadang kamu sial, nggak punya duit, semuanya ada…tapi waktu aku baca blog dia, dia begitu bahagia, dengan anak dan suami yang menyayanginya, keluarga bahagia dengan kehidupan yang menyenangkan, …semua cerita di blog nya indah2…SEMUA nya…aku jadi mikir, apakah hidup seindah itu ? dibandingkan dengan kehidupanku yang sekarang hancur…aku sedih banget… hidup itu tidak adil…kalo aja hidup aku seindah itu…and you know what ? I think I rather die than fade away
…. the rest of email deleted
----------------------------------------------------------------------------
Speechless…saya ngak nyangka akan dapet email seperti ini malem2 sunyi dari salah satu sahabat…saya nggak bisa telp dia karena HP saya dua2nya lagi sekarat dan telp dirumah dua2nya juga nggak bisa dipake buat telp ke HP, keluar kota atau keluar negri karena emang sengaja di setting begitu karena bill telp2 yang belakangan ini meledak (yupe, semua anggota keluarga doyan ngomong *sigh) ..so akhirnya saya minta dia ngebaca blog saya. Lagipula, ngomongin sesuatu yang seperti ini nggak bisa dilakukan ketika emosi sedang berapi2, ketika pikiran dan hati sedang membiru, ketika logika tidak lagi bisa menembus batas ruang waktu. Maka bacalah surat listrik yang aku tuangkan untuk kamu malam ini, wahai sahabatku, coz I know you’ll be checking my blog from time to time
Hmmm..aku nggak tau harus mulia dari mana….but I’ll try my best…
Hidup itu itu adil, sayang…kadang kita dibawah…kadang kita diatas…
Takdir emang udah diatur oleh yang DIATAS, but I myself believe that we are also the master of our own destiny..maksud aku, biarpun hidup kita ini juga ada yg atur dari sananya, tapi kita juga bisa berusaha untuk mengatur dan membuat hidup kita lebih berarti, dengan panduan dari yang DIATAS tentunya.
Mungkin kamu akan lebih mengerti kalo aku kasih contoh dari cerita aku yah.
Kamu kan tau, dari dulu aku ini pengen banget kerja di dunia entertaintment, karena aku tau dan bahwa jiwa dan hati aku emang disana. Dulu, baru lulus SMA aja aku pernah kerja di Hard Rock Café, trus aku hampir kerja di Indika Group dan kalo dulu aku sabar dikit and nggak keburu teken kontrak dengan perusahaan minyak Inggris taun2 kemaren, pasti aku udah jadi assistant nya Erwin Arnada – Rexinema (inget kaaan kejadian2 dulu ?) tapi takdir menentukan bahwa aku tetep harus kerja di kantor resmi dengan baju2 kantoran yang formal, jas, suit, rok mini, stocking, laptop hingga akhirnya aku kerja di perusahaan minyak sampe sekarang.
Aku sempet mikir, kenapa DIA tidak memberikan aku kesempatan untuk kerja dan bergulat di dunia entertainment ? Tapi rupanya DIA punya alesan2 sendiri yang sekarang aku mengerti dan ternyata, biarpun aku nggak kerja di dunia entertaintment, aku selalu punya kenalan di dunia tersebut yang membuat aku berpikir lagi, intinya, semua orang emang udah punya jalan hidup masing2.
Aku tau kamu nulis email karena lagi stress, tapi kamu juga harus inget2 lagi, bahwa kamu juga pernah merasakan kehidupan saat2 berada di puncak, saat2 bahagia… perasaan2 iri atau sedih terhadap kehidupan orang lain yang lebih bahagia dari kehidupan kita yang sekarang kamu rasakan biasanya emang pernah dirasakan oleh banyak orang.