Lihat ke Halaman Asli

Hingar, Bingar, Hujan dan Tuhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melaju dalam hujan.

Dan seketika saja kerasukan sebuah wangi dari masa lalu.

Lelah. Lalu bagaimana?

Atau kumohonkan saja sebuah do"a kepada Tuhan yang tidak pernah kukenal?

* * *


Kau menderu cepat dalam derau,
kata mereka hujan adalah pembawa lalu dan pelangi adalah pengingat pulang.

Masa sekarang.

Dalam kepalaku begitu ramai, seperti berjuta suara tanpa tuan.

Jangan-jangan itu doamu.

Jangan-jangan akulah si Tuhan.


* * *

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline