Lihat ke Halaman Asli

Karena Kami Pemalas Tengik yang Sangat Tahu Arti Syalala (Terima Kasih Andi, Kamu Teman Kami yang Paling Ciamik!)

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan kalau biru bisa dimonopoli, langit adalah milikku. Kamu, buat aku. Tunggal.

Hah! Aku tak butuh manusia sendu. Tau?

Tenang. aku tidak mendayu. Aku badutmu, ingat? Syaratnya mutlak, kamu harus pensiun jadi perompak.

Lalu? bersamamu? Begitu ? Badut, bisa apa.

Menghiburmu. Melakukan trik bola, menyulap bunga dari kain berwarna merah. Asal kamu senang, sudah.

Aku bukan bayi, bocah.

Kamu masih suka menangis.

...

Karena cuma aku yang tahu seberapa putih tulangmu. Tidak usah mencari, sini, sini, dekat aku sini.

Aku bukan mimpimu. Tidak akan begitu.

Memang bukan. Tidak akan pernah. kamu nyata, aku kecup sini.. Terasa?

Terasa.. Ngilu. Disini. Aku hampir menangis, tau?

Masih bilang kamu bukan bayi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline