Lihat ke Halaman Asli

Sajak Perpisahan

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali...

Di stasiun ini kita sudahi episode pertemuan. Waktu telah usai. Dan begiulah memang tugasnya. Berotasi dan tak mau sedikitpun berhenti.

Dan stasiun ini segera mengantarkan ragamu. Maka akan segera kutelusuri waktu2 yang terbeli oleh rasa rindu. Menjadikan rindu sebagai luka. Menanamnya dalam2, di tanah kering tanpa aroma hujan. Kelak, kuharap tak lagi kau tanyakan pada buta mataku.

Gerbong kereta kian menenggelamkan ragamu. Jarak kian menjarak. Adakah kau resah? Di gerbong2 penuh karat? Atau hanya memaknainya sebagai pertemuan yang kebetulan? Yang tak pantas diceritakan pena dalam lembar2 diary?

Senja berangkat, dan selalu menjadi malam. Di peron stasiun ini aku masih menenggelamkan diri dalam perjalanan kata2. Apa yg lama tak terungkap akhirnya pecah, meretas dan bumi melebur bersamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline