Lihat ke Halaman Asli

Tersesat pada redup pagi yang aku singgahi

Diperbarui: 6 Juli 2015   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Redup mentari tak dapat mengusik kegelisahanku
Pada waktu yang kau bagi
Pada resah yang ku nanti
Biarkan semua gundah menjamahi setiap lekuk tubuhku
Membayangi nurani dengan guratan kesesalan

Detik tak dapat menghitung mundur waktu yang telah aku lalui
seakan berkecamuk menuntut jingga yang pernah aku abaikan.

Kali ini celoteh pagi membuyarkan semua angan
yang sampai kini masih membelenggu

'Aku tersesat pada redup pagi yang aku singgahi'

-Ay-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline