Sate, kuliner khas Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia punya sate khasnya. Ada sate Madura, sate Padang, sate lilit khas Bali, sate Ponorogo, dan lain sebagainya. Di Surabaya, khususnya di daerah Ampel, ada sate yang sangat melegenda : Sate Karak!
Sate Karak
Sate karak atau kadang orang sering menyebutnya karak sate, adalah salah satu kuliner legendaris di daerah Ampel Surabaya, tempat saya bertumbuh. Sejak saya kecil, sekitar 3 dekade lalu, sate ini sudah pernah saya cicipi. Bahkan, hingga kini kelezatannya masih sama. Warung penjual sate karak itu masih tegak berdiri meski berganti generasi.
Saat saya bercerita tentang sate karak ini, banyak teman yang merasa aneh. Masa iya, sate terbuat dari karak. Karak kan nasi yang dikeringkan itu.
Hehe, wajar jika ada yang beranggapan seperti itu. Maklum, hanya membayangkan dari namanya saja. Padahal, tentu saja satenya bukan dari karak.
Sate karak adalah sate yang terbuat dari daging sapi beserta jeroannya dengan potongan yang cukup besar. Hal yang membedakan sate ini dengan sate pada umumnya adalah sate ini biasanya dimakan bersama ketan hitam dengan parutan kelapa dan sambal bubuk.
Perpaduan keduanya ini menghasilkan citarasa gurih dan sedap, khas hidangan Surabaya pada umumnya. Ketan hitamnya tidak terlalu lengket, sedangkan kelapa parut yang dicampurkan menimbulkan rasa manis kelapa segar yang khas. Saat keduanya dimakan bersamaan dengan sambal bubuk dan tentu potongan satenya menghadirkan kenikmatan yang unik, berbeda dengan masakan lainnya.
Biasanya, penjual sate karak juga menyediakan nasi putih. Buat yang tidak suka makan ketan hitam. Rasanya tetap enak, hanya saja kurang otentik. Sebab, sate karak pasangannya ya ketan hitam.
Kuliner Legendaris
Sate karak ini sudah ada sejak zaman Belanda. Warung sate yang berada di daerah Ampel Lonceng Surabaya ini sudah dijalankan oleh generasi ketiganya. Namun, cita rasanya tetap terjaga. Rasanya tidak berubah. Saya sudah membuktikannya.