Hari ini, 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Peringatan yang digagas oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan.
Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali diselenggarakan pada tahun 1947 di kota Spokane, Amerika Serikat. Tema yang diangkat pada saat itu adalah 'Hanya Satu Bumi'.
Tahun ini, Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengambil tema secara global adalah "Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience". Sedangkan tema untuk di Indonesia adalah "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan".
Artinya, pemecahan masalah iklim bisa dilakukan melalui inovasi. Salah satunya dengan beralih ke renewable energy.
Mengapa Renewable Energy
Beberapa hari lalu, saya dan teman-temannya Kompasianer yang tergabung dalam Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jawa Timur) menghadiri sebuah acara gathering. Acara yang digagas oleh perusahaan teknologi solar panel terbaik ini mengajak semua undangan untuk berefleksi menjelang Hari Lingkungan Hidup.
Menghadapi permasalahan iklim seperti global warming yang semakin nyata akhir-akhir ini, sudah sewajarnya jika kita semua mulai beralih ke renewable energy.
Energi terbarukan (renewable energy) adalah energi yang berasal dari sumber-sumber alamiah seperti sinar matahari, angin, hujan, panas bumi, dan biomassa. Sekarang ini, semakin banyak penelitian dan pengembangan yang berfokus pada energi terbarukan.
Mengapa perlu beralih ke renewable energy? Jawabannya tentu saja untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, lebih bersih karena bebas dari emisi karbon.
Tak hanya itu, sebenarnya penggunaan energi terbarukan ini juga berkaitan dengan stabilitas sebuah negara, lho.