Lihat ke Halaman Asli

Dian Kusumawardani

Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Tips Work, Life, Ibadah Balance di Bulan Ramadan

Diperbarui: 23 Maret 2024   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tarawih bersama si kecil | dokpri

Halo, Kompasianer, apa kabar?asih semangat puasa kan? Harus, ya! Alhamdulillah kita sudah memasuki sepuluh hari kedua di bulan Ramadan. Saatnya terus semangat meraih keberkahan Ramadan. Tentunya, Ramadah tak hanya untuk beribadah saja, ya. Kita tetap harus bekerja dan melakukan aktivitas harian lainnya. Oleh karena itu, penting banget menjaga keseimbangan diantara ketiganya, work, life, dan ibadah. 

Jujur, awal-awal Ramadan saya merasa keteteran, saat Ramadan jam tidur berubah. Bangun lebih awal, tetapi tidur lebih akhir. 

Ini sangat menantang buat saya. Saya nggak bisa kurang tidur, kalau kurang tidur bawaannya jadi rungsing seharian. 

Ramadan ini saya masih tetap mengerjakan pekerjaan rumah layaknya ibu rumah tangga lainnya. Saya juga tetap mengajar di bimbingan belajar. Dan tentu saja tetap menulis. 

Tentunya di bulan Ramadan ini saya juga harus menambah porsi untuk ibadah. Sayang banget kalau Ramadah nggak gaspol cari pahala. 

Akhirnya, saya pun mencoba ikut grup kajian Ramadan. Tak hanya sekadar untuk ikut kajian saja, tetapi juga ada agenda ODOJ ( One Day One Juz). Mencoba membaca Al Quran satu juz setiap hari. Kalau ada grup gini, melakukan kebaikan jadi makin semangat. Ada teman yang saling mengingatkan. Berbuat baik secara bersama-sama tentu lebih seru. 

Kajian online | dokpri

Nah, bagaimana caranya agar saya bisa melakukan work, life, dan ibadah balance di bulan Ramadan ini? 

Pertama, tentu saja melakukan manajemen waktu. Membagi waktu yang saya miliki untuk melakukan ketiganya. Misalnya, selesai sahur saya berusaha tidak langsung tidur. Melainkan menulis. Saya paling suka menulis di pagi hari. Sambil menghirup udara subuh. Rasanya segar, bikin otak encer, menulis jadi lancar. 

Setelah anak-anak dan suami keluar rumah untuk sekolah dan bekerja, baru saya beberes rumah. Lalu melakukan ibadah pagi seperti salat dhuha dan membaca Al Quran. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline