Lihat ke Halaman Asli

Dian Kusumawardani

Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

5 Langkah Lindungi Diri dari Virus Mutasi

Diperbarui: 4 Januari 2021   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lindungi diri dari virus mutasi | olahan pribadi

Pandemi virus Corona COVID-19 ternyata masih belum berakhir. Padahal beberapa waktu lalu sebelum pelaksanaan pilkada serentak, data-data COVID-19 mulai menunjukkan perbaikan. Banyak pasien yang sembuh. Beberapa daerah bahkan sudah dibilang memasuki zona hijau, sehingga pemerintah juga akan kembali membuka sekolah. Dan hajatan politik tersebut pun bisa berjalan lancar. Pilkada serentak tetap melenggang ditengah pandemi.

Lalu usai pilkada serentak usai dilaksanakan, bayang-bayang COVID muncul kembali. Angka pasien bertambah. Dan akhirnya sekolah tak jadi dibuka kembali. Hmm apakah ini akibat banyaknya orang yang berkerumun di TPS atau karena orang banyak yang berkerumun di tempat-tempat wisata, mengingat adanya libur panjang akhir tahun.

Ternyata tidak hanya jumlah pasien yang bertambah. Virus yang bermutasi menjadi ancaman baru yang serius. Wah seperti apa ya virus yang bermutasi itu? apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi virus mutasi tersebut?

Virus Mutasi

Akhir tahun 2020 publik digemparkan oleh adanya mutasi virus COVID -19 ini. Virus mutasi ini pertama kali muncul di Inggris pada bulan Desember lalu. Saat itu jumlah penderita COVID di Inggris meningkat drastis. Setelah dilakukan penelitian hasil analisis genom virus corona, terdapat sekelompok mutasi atau varian baru pada lebih 50 persen kasus COVID-19 di Inggris.

Wah seperti apa ya virus mutasi itu? apa perbedaannya dengan virus yang telah ada sebelumnya?
Berikut beberapa fakta terkait virus mutasi tersebut.

1. Gejala yang muncul
Fakta pertama dari virus mutasi tersebut adalah terkait dengan gejala yang muncul. Mutasi virus corona terbaru ini bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti : kelelahan, hilangnya nafsu makan, sakit kepala, diare, kebingungan, nyeri otot dan ruam kulit.

2. Penyebaran lebih cepat
Mutasi virus ini pertama kali terdeteksi pada bulan September. Pada November, sekitar seperempat kasus di London adalah varian baru, dan mencapai hampir dua pertiga kasus pada pertengahan Desember.

Menurut Perdana Menteri Boris Johnson, mutasi virus corona ini diduga meningkatkan transmisi antar manusia sampai dengan 70 persen.  

Jadi menurut beberapa penelitian, mutasi virus ini lebih cepat. Sehingga angka penularan pun semakin cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline