Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pendidikan Anak untuk Direncanakan Sejak Dini

Diperbarui: 22 Oktober 2015   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika anak masih kecil pernahkah kita bertanya mengenai cita-citanya ketika besar nanti? menjadi guru, Insiyur, dokter atau bahkan profesor, maka bagi sebagian orang yang merupakan golongan ekonomi menengah keatas hal tersebut pasti tidak jadi masalah, akan tetapi bagi kebanyakan orang pastilah timbul pertanyaan baru dan terbayang bisakah kita meyekolahkan sampai perguruan tinggi (PT) sehingga terwujud cita-citanya? berapa dan besarkah biayanya? dimana dan dari mana biaya itu? Itu tadi sedikit gambaran mengenai kemungkinan dan harapan orang tua terhadap cita-cita anaknya.

Pendidikan anak sejak dini adalah modal/asset yang sangat berharga bagi anak untuk masa yang akan datang. Jadi sudah seharusnya bagi semua orang tua untuk memberikan pembelajaran yang terbaik bagi anaknya. Perlu diketahui sejak dalam kandungan ibu, anak sebenarnya sudah mulai belajar, walau yang diterima masih berupa rangsangan dari ibunya. Untuk itu, seorang ibu harus sering berinteraksi dengan bayi yang ada dalam kandungan seperti memberikan rangsangan kasih sayang, berbicara, membaca buku, mendengarkan musik sampai dengan memberi contoh perbuatan baik yang dilakukan seorang ibu karena si bayi bisa merasakannya. Seperti pesan orang tua dahulu jika seorang ibu sedang mengandung, banyak sekali larangan dan nasehat yang di berikan orang tua seperti tidak boleh menjelek-jelekkan orang, tidak boleh sering marah dan masih banyak lagi karena bayi dalam kandungan dapat merasakannya.

Perlu diketahui tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu : Lingkungan, Gen/keturunan dan makanan/nutrisi yang di konsumsinya. Ketiga faktor tersebut saling keterkaitan dalam membentuk kecerdasan anak. Gen/keturunan yang merupakan faktor bawaan yang dirangsang oleh makanan/nutrisi sehingga dapat bersinergi dengan lingkungan dalam membentuk tingkat kecerdasan anak. Tiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda beda, bergantung besarnya 3 faktor tersebut.


Dari ketiga faktor tersebut yang paling mudah untuk diukur adalah lingkungan karena memiliki parameter yang jelas seperti pengaruhnya baik dan buruk atau pengaruhnya besar dan kecil. Lingkungan juga di bagi menjadi 3 bagian yaitu lingkungan sekolahan yang dapat disebut pendidikan Akademis(formal), lingkungan keluarga dan sosial yang disebut pendidikan karakter(informal). Pendidikan karakter langsung dibawah kontrol orang tua, sedangkan untuk pendidikan akademis anak para orang tua lebih mempercayakan pada sekolah yang memiliki kualitas terbaik atau unggulan. Rencana pendidikan ini perlu untuk mengetah

Pada umumnya sekolah yang memiliki predikat terbaik atau unggulan memiliki banyak peminat, bahkan tidak jarang sekolah ini dihuni oleh anak dari para pejabat di daerahnya. Tidak dipungkiri juga bahwa sekolahan seperti ini pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menunjang setiap pembelajarannya sehingga selain anak yang berprestasi, orang tua juga harus siap terhadap biaya pendidikan sekolah yang relatif mahal. Untuk mengatisipasi biaya anak di masa yang akan datang alangkah baiknya rencana pendidikan anak dimulai sejak anak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar orang tua dapat memperkirakan dan merencanakan secara jelas kapan dan dimana anak kita mulai tahap belajar di Taman Kanak-kanak, SD sampai dengan Perguruan Tinggi sehingga orang tua dapat mengetahui perkiraan berapa biaya yang nanti diperlukannya. Dengan mengetahui biaya sekolah saat ini maka kita dapat memperkirakan berapa biaya yang akan kita tanggung beberapa tahun kedepan sehingga dana pendidikan akan siap ketika dibutuhkan.

Perkiraan biaya tersebut juga dapat kita gunakan untuk mengatur pengeluaran bulanan supaya biaya pendidikan anak dimasa yang akan datang dapat kita kumpulkan mulai dari sekarang.

Pengeluaran bulanan ini harus kita atur berdasarkan skala prioritas agar gaji yang kita terima tidak mengalami defisit. Pada dasarnya tidak semua orang mempunyai faktor pembagi gaji yang sama seperti diatas. Ada yang memiliki 3 faktor tetapi ada juga yang memiliki semua faktor, perbedaan faktor pembagi terletak pada jumlah gaji yang diterima, kebutuhan dan kepentingan. Menurut penulis skala prioritas pembagi gaji adalah sebagai berikut :
  1. Kredit/hutang (jika mempunyai) karena merupakan unsur pengurang otomatis yang harus di penuhi setiap bulan.
  2. Sedekah,amal, zakat karena merupakan anjuran setiap agama dan disadari atau tidak dalam setiap bulan kita pasti mengeluarkannya.
  3. Belanja harian yang disusun dalam sebulan yang merupakan kebutuhan utama manusia. Yang harus disadari makanan 4 sehat belum tentu harganya mahal (bahkan cenderung ekonomis), tetapi makanan yang mengandung serat gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
  4. Pendidikan anak karena merupakan asset untuk anak di masa yang akan datang.
  5. Menabung/investasi merupakan modal/harta yang akan kita terima di masa yang akan datang.
  6. Rekreasi atau refresing merupakan faktor pembagi terakhir karena dapat dilakakukan dengan biaya murah seperti pergi ke taman-taman kota.

Biaya pendidikan anak walapun skala prioritas masih dibawah belanja harian tetapi dalam kenyataannya dapat mempengaruhi secara langsung besarnya kebutuhan belanja harian. Besarnya pengeluaran pendidikan anak dalam setiap bulannya dapat kita pakai untuk memilih beberapa alternatif pilihan guna memenuhi biaya pendidikan anak dimasa yang akan datang atara lain yaitu :

  • Tabungan pendidikan adalah investasi untuk dana pendidikan anak yang di lindungi oleh asuransi. Besarnya bunga yang diberikan lebih besar dari tabungan biasa. Jangka waktu pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah anak, misalnya dana cair setelah anak masuk SD, SMP ataupun SMA. Besarnya jumlah setoran sesuai dengan kebutuhan kita. Merupakan produk dari bank.
  • Asuransi pendidikan merupakan asuransi yang memberikan perlindungan terhadap investasi biaya pendidikan anak jika hal buruk terjadi pada hidup kita. Pemilik asuransi akan mendapatkan dana dari perusahaan asuransi setiap jenjang pendidikan. Jumlahnya uang pertanggungan disesuaikan dengan jumlah dana pendidikan anak yang sudah disepakati dalam polis. memiliki kuntungan yang lebih besar tetapi resiko kerugian juga tidak kecil. Berlaku hukum "high risk, high return". Merupakan produk dari perusahaan asuransi.

Dari kedua pilihan ini kita harus benar-benar bisa memilih sesuai dengan kebutuhan keuangan kita di masa yang akan datang. Plus dan minus kedua produk biaya pendidikan anak harus dipertimbangkan berdasarkan keuntungan dan kerugian yang akan kita terima sehingga rencana biaya pendidikan anak dimasa yang akan datang tidak akan membebani biaya pengeluaran bulanan kita. Sedikit sharing terkait dua produk berdasarkan kondisi data saat ini seperti kenaikan gaji bulanan yang rata-rata tiap tahun naik sebesar 5%, Tabungan biaya pendidikan naik sebesar 6,5%, inflasi biaya pendidikan sebesar 15% dan nilai investasi(asuransi pendidikan) sebesar 18% pertahun terhadap asumsi biaya masuk Perguruan Tinggi saat ini sebesar Rp10.000.000, maka dapat diketaahui berapa jumlah besarnya biaya masuk PT dalam 20 tahun mendatang seperti dalam grafik di bawah ini.

Dari grafik didapatkan bahwa biaya pendidikan anak untuk masuk PT dalam 20 tahun mendatang semakin membengkak setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kenaikan gaji bulanan dan tabungan pendidikan. Sebaliknya jumlah investasi (asuransi pendidikan) memiliki hasil yang lebih besar di banding lainnya sehingga produk asuransi pendidikan merupakan salah satu solusi dalam mengatisipasi biaya pendididikan yang setiap tahun mengalami kenaikan diatas inflasi pada umumnya. Sekali lagi saya informasikan bahwa keuntungan asuransi pendidikan sebanding dengan kerugian yang akan kita terima jika perusahaan assuransi mengalami pailit karena tidak ada jaminan dari LPS. Untuk itu perlu pertimbangan khusus dalam pemilihan perusahaan asuransi seperti kinerja keungannya, tingkat kepercayaan publik, kredebilitas perusahaan, dan sebagainya sehingga resiko kerugian investasi kita di asuransi pendidikan anak dapat dihindari. Salah satu perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk asuransi pendidikan anak adalah di AXA Mandiri Financial Service.

Tunggu apalagi, rencanakan pendidikan anak mulai dari sekarang juga dan dukung cita-cita mulia mereka menjadi apa yang diinginkan untuk generasi penerus yang tidak hanya membanggakan orangtua tetapi juga mengharumkan nama bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline