Lihat ke Halaman Asli

Menjual Babi di Bulan Ramadhan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam yang sejuk di Surabaya. Babi yang aku maksud disini adalah bukan berupa binatang utuh dengan kepala dan ekor serta berlarian hidup kesana kemari.Tetapi dia telah diolah menjadi sebuah hidangan iga yang dibakar.Bagi umat muslim tentu saja haram hukumnya untuk dikonsumsi.Sedangkan buat umat non muslim alangkah nikmat dan menggiurkan nya aroma dari iga babi bakar yang dipanggang dengan kecap khusus yang memang diciptakan selaras rasanya dengan daging. Dan besok adalah bulan suci Ramadhan.Bulan dimana setiap muslim dimuka bumi diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.Untung saja aku hidup di kota dimana prostitusi dilegalkan bahkan dilegalisasi untuk kemudian dilokalisasi.Apalagi sekedar usaha berdagang daging babi bakar.Pasti sudah menjadi pemandangan yang wajar di Surabaya,kota nya para buaya. Atas nama profesionalitas,para bawahanku akan tetap bekerja penuh dengan semangat menjajakan nasi campur dengan lauk daging babi di pagi hari mulai jam 7.Karena mereka telah mendapatkan trainning penuh dari pimpinan bahwa kalian tidak menjual olahan babi kepada orang Islam.Tetapi anda menjualnya kepada umat manusia yang agamanya tidak melarang mengkonsumsinya.Show must go on. Surabaya dikenal sebagai kota nya para penjahat dan kriminal.Aku tidak bangga atas hal itu.Kota ini juga sering ditandai dengan suporter fanatik klub bolanya yang berjuluk bonek.Gemar sekali membuat onar dan kerusuhan.Sekali lagi aku tidak bisa membanggakan ulah mereka.Namun yang aku patut bangga adalah tingkat toleransi antar umat beragama yang demikian kuat dan kokoh.Tidak pernah aku dengar adanya bentrokan atau singgungan antar umat yang berlainan agama.Semua hidup dalam damai dan penuh kasih sayang.Harusnya memang seperti itu,selama nya.Kembali pada kegiatan menjual babi selama bulan suci.Terhitung ini sudah masuk Ramadhan ke 2 kegiatan perdagangan menu lezat yang sangat digemari oleh para customer setia kami. Dari sudut pandang aku sebagai muslim,hidup di Surabaya sungguh nyaman.Disini kami sebagai orang Islam tidak dimanjakan seperti ditempat lain yang pemerintah lokalnya meminta resto dan rumah makan untuk tidak beroperasi pada siang hari.Keren,kami tidak dimanjakan di kota ini.Sehingga beribadah akan lebih terasa tantangan nya.Kecuali lokalisasi Dolly yang ditutup sementara pada bulan Ramadhan. Kita lihat saja besok,apakah penjualan babi-babi kami akan mengalami peningkatan ataukah penurunan.Tapi satu hal yang pasti,rumah makan kami tidak bisa memberikan promo free takjil bagi customer yang bersantap.Kami juga tidak menyediakan paket hemat menu buka puasa.Hehehehe. Salam ngoooooookkkkkk. Follow me on twitter : @dedyprasnowo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline