Lihat ke Halaman Asli

Ingin Investasi Properti di Bali? Baca Ini Sebelum Memulainya!

Diperbarui: 5 April 2022   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : Satya Puri Studio

Investasi Properti di Bali - Kita tahu bersama dan sepakat bahwa Bali merupakan pulau yang sangat indah dan tempat yang wajib dikunjungi untuk liburan atau sekedar melepas penat ketika lagi stress dan membutuhkan tempat untuk liburan healing seperti trend yang sedang berkembang sekarang.

Daya tarik Bali sebagai destinasi wisata begitu kuat sehingga orang-orang selalu menempatkan Bali sebagai wishlist tempat yang wajib mereka kunjungi. Tidak hanya wisatawan mancanegara, lokal pun tidak mau ketinggalan. 

Namun sayangnya, selama pandemi kondisi Bali yang dulunya ramai dengan wisatawan tiba-tiba berubah sepi dan senyap. Daerah Kuta, Legian, Seminyak, Nusa Dua, Ubud yang dulu biasa penuh sesak dengan wisatawan tiba-tiba berubah menjadi kota yang seperti tidak berpenghuni, ruko-ruko dan artshop tutup, begitupun hotel-hotel disekitarnya.

Investasi Properti Naik di Bali Selama Pandemi

Bali yang memang mengandalkan pariwisata sebagai ujung tombak perekonomiannya, tentu sangat terdampak dari pandemi corona yang belum pasti kapan akan berakhir ini. Tapi ada fakta lain yang cukup membuat kita kaget ternyata sektor properti Bali masih menjadi incaran investor ditengah lesunya pariwisata.

Berdasarkan data dari  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menunjukkan bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2020 mencapai Rp 5.432,7 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai nilai 293,3 juta dolar AS. Data ini mengindikasikan bahwa Bali masih menarik bagi para investor yang dinilai masih optimis terhadap perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Bali.

Ditambahan juga data dari lembaga riset internasional Knight Frank Global yang mencatat bahwa orang-orang super kaya dalam kategori Ultra High Net Worth Individual (UHNWI) di Indonesia melonjak hingga 67 persen pada periode 2020-2025. 

Menariknya, 25-28 persen dana mereka diinvestasikan pada sektor properti. Berdasarkan rangkaian data ini, walaupun masih dalam situasi pandemi, sektor properti di Bali ternyata masih menarik bagi para investor karena justru dinilai memiliki tren positif.

4 Tips Melakukan Investasi Properti di Bali

Mungkin anda saat ini memang punya rencana untuk berinvestasi di Bali khususnya dalam bidang property. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin bisa anda ikuti untuk berinvestasi di Bali.

Lakukan pembelian saat harga properti stabil

Anda harus paham bahwa harga properti di kawasan destinasi liburan relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan kawasan lain. Artinya, anda bisa membeli properti kapan saja untuk investasi di Bali. Namun, ada baiknya memeriksa kembali harga pasar dari properti yang akan dibeli. Dengan begini, anda sangat disarankan untuk membeli properti ketika harga pasar tengah stabil. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dari internet, agen properti, maupun riset pasar secara langsung.

Beli properti di luar musim liburan

Investasi property di Bali juga harus menggunakan strategi karena cukup banyak investor pesaing yang juga datang mencari properti seperti anda. Umumnya, mereka akan mencari rumah tapak dan kemudian dibangun kembali menjadi guest house, villa, atau hostel yang lebih ramah kantong untuk para wisatawan backpacker.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline