Lihat ke Halaman Asli

Dedy Brian Ericson

Aviation Security Inspector at DGCA Indonesia

Identifikasi Risiko Keamanan Penerbangan dengan Bow Tie Analysis

Diperbarui: 5 November 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BowTieXP

Identifikasi Risiko Keamanan Penerbangan dengan Bow Tie Analysis

Pada tulisan ini akan membahas identifikasi risiko dengan menggunakan BTA (Bow Tie Analysis). BTA merupakan salah satu metode dalam manajemen risiko yang banyak digunakan selain HIRADC/HIRARC, FMEA, HAZOPS, terutama dalam industri yang memiliki risiko tinggi seperti penerbangan. 

Metode BTA ini merupakan gabungan antara metode Fault Tree Analysis (FTA) dan metode Event Tree Analysis (ETA). Penggabungan kedua metode ini menghasilkan gambaran visual hubungan sebab dan risiko (metode FTA) dan hubungan antara risiko dan akibat (ETA).

Pada konteks keamanan penerbangan, BTA menyediakan sebuah kerangka kerja yang sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang berpotensi mengancam keamanan penerbangan. Metode ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai ancaman, konsekuensi, serta langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang dapat diambil. Bagian yang teradapat di dalam BTA:

a. Hazard

Teknik BTA dimulai dengan mengidentifikasi suatu bahaya, yaitu elemen atau situasi dalam, sekitar, atau bagian dari organisasi yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan atau kerugian.

b. Unwanted Event

Setelah bahaya diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi unwanted event atau peristiwa puncak yang mungkin terjadi. Peristiwa puncak adalah kondisi di mana pengendalian atau penanganan bahaya tersebut gagal atau tidak ada. Dengan kata lain, peristiwa puncak adalah situasi yang terjadi sebelum dampak nyata muncul.

c. Threat

Threat yaitu faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peristiwa puncak. Sebuah peristiwa puncak bisa memiliki lebih dari satu penyebab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline