Lihat ke Halaman Asli

Zeng Wei Jian: Setelah Jakarta Kini Pecah Belah Jateng

Diperbarui: 1 Februari 2018   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan Pak Zeng Wei Jian tersebar setiap hari di berbagai grup WA. Isinya sama. Memuja-muja Sudirman Said dan menghabisi Ganjar Pranowo dengan segala cerca dan kabar dusta.

Sebagai orang Jawa, saya tak hendak melakukan hal serupa. Kami diajari leluhur untuk mikul duwur mendem jero. Meski ada yang bilang Pak Zeng menulis karena pesanan, sejarah kelam Pak Zeng sebagai pecandu narkoba, dan lain-lainnya tapi tak elok rasanya saya kemukakan lebih dalam.

Saya hanya menyoroti satu hal, bahwa pola Pak Zeng yang terhormat ini, sama dengan ketika mendukung Anis-Sandi di Jakarta. Yakni menggambarkan calonnya sebagai dewa tanpa cela, dan sebaliknya menjatuhkan lawan dengan retorika dan permainan kata..

Maka ijinkan saya khawatir, apakah Jateng akan dibikin sama seperti Jakarta? Kerukunan, ketentraman, dan kedamaian ini akan diubah jadi panas membara, saling curiga, dan bertikai sesama saudara sebangsa?

Pak Zeng, anda cibir Ganjar sebagai gubernur gagal. Anda comot data yang seakan membenarkan, sehingga seolah-olah logis dan mengutip quote tokoh dunia agar kelihatan pintar.

Anda pelintir kata, keluar konteks, atau sengaja pakai data salah yang diolah sedemikian rupa. Salah tak apa asal Ganjar kalah. Begitu mungkin pikiran anda.

Pada judul "Sing Anyar di Jateng" anda mengkritik Ganjar yang memecat kadis dan SKPD jika tidak jawab twitter. Mohon maaf, saya cari-cari di berita tidak menemukan pernyataan tersebut. Yang ada malah Ganjar ancam pecat pejabat korup.

Pada 'Gubernurnya Wong Kere' anda bilang Ganjar gagal dengan data 4,4 juta warga miskin. Kenapa anda tidak cantumkan bahwa ketika Ganjar dilantik pada 2013 ada 4,7 juta warga miskin.

Kenapa anda tidak tulis bahwa rilis BPS September 2017, warga miskin di Jateng berkurang jadi 4,2 juta. Artinya, sejak 2013 Ganjar telah berhasil mengentaskan 500 ribu orang dari garis kemiskinan.

Saya tak hendak membanggakan ini sebagai prestasi, tapi tentu catatan ini bukan hal yang buruk bukan. Apalagi melihat fakta bahwa lima tahun terakhir, Jateng paling banyak menurunkan jumlah warga miskin dibanding Jatim dan Jabar.

Namun saya paham, namanya membela calon lain, prestasi Ganjar tentu tak bisa anda tonjolkan. Sebaik apapun dari Ganjar, anda harus tetap menonjolkan keburukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline