Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Menyangkal Diri, Memikul Salib dan Mengikuti Aku

Diperbarui: 9 Agustus 2024   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Aku. Itulah yang Tuhan Yesus katakan kepada setiap orang yang hendak menjadi murid-Nya. Tidak ada paksaan. Hanya berupa syarat yang harus dinyatakan agar setiap orang benar-benar sah menjadi murid-Nya.

Ya, tidak ada paksaan, sekalipun Tuhan Yesus menuntut penyangkalan diri. Ini memang keharusan bagi setiap pekerja di Kerajaan Allah, bahwa segala urusan yang hanya demi kepentingan diri sendiri harus ditinggalkan.

Ya, tidak ada paksaan di sana, sekalipun Tuhan Yesus meminta agar setiap orang yang menjadi murid-Nya harus mau memikul salibnya. Tidak ada jaminan bahwa hidup akan baik-baik saja. Namun saat sesuatu yang tidak mengenakkan terjadi, mari menghadapinya dengan tegas. Tidak ada tempat bagi si manja dan pengecut di dalam komunitas-Nya.

Ya, memang tidak ada paksaan untuk menjadi murid-Nya, sekalipun Ia meminta untuk mengikuti-Nya. Ini wajar. Murid itu layaknya pengikut. Ia tidak berjalan di depan tetapi di belakang. Yang didepan ialah yang diikuti. Jikalau itu adalah Tuhan, maka ia pun layak disebut sebagai pengikut Tuhan. Sebaliknya, jika itu ialah si jahat, maka ia pun layak disebut sebagai pengikut si jahat. Hanya kalau dalam segalanya selalu mengedepankan Tuhanlah maka ia pun layak disebut sebagai pengikut Tuhan.

Demikianlah Tuhan Yesus memberikan syarat bagi siapa saja yang tergerak hatinya untuk menjadi murid-Nya. Tidak ada paksaan. Hanya saja, setiap pilihan yang diambil menentukan siapa diri kita yang sebenarnya: pengikuti Dia yang adalah Tuhan atau pengikut dia yang adalah si jahat.

(Terinspirasi dari Matius 16:24-28)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline