Sore ini (07/06), semua temanku yang pernah mengadakan kontak denganku telah ditest antigen. Dari hasil pemeriksaan, semuanya negatif. Itu adalah pemeriksaan yang kedua kalinya sejak 7 hati yang lalu ketika saya dinyatakan positif Covid-19.
Jelas saya sangat bersyukur dengan kenyataan ini. Itu berarti, Covid-19 yang ada dalam diriku tidak sempat menular kepada teman-teman yang berada di sekitarku.
Dengan hasil test itu, mereka kini dinyatakan bebas dari kegiatan karantina mandiri. Ternyata sesaat saya dinyatakan positif, mereka diminta untuk tidak bepergian ke mana-mana sampai semuanya dinyatakan baik-baik saja. Hanya perbedaannya dengan saya ialah, mereka tidak diberi obat.
Kini tinggal saya sendiri yang berjuang untuk melawan covid yang ada di dalam diriku. Perasaan bersalahku saat dinyatakan positif Covid-19 pun menjadi berkurang. Saya menjadi tenang karena ternyata teman-teman yang pernah berkontak denganku tidak terjangkit Covid-19.
Perasaan bersalahku kemudian ialah karena keteledoranku dalam mematuhi protokol kesehatan. Saya yakin bahwa saya terjangkit Covid-19 karena lalai dengan protokol kesehatan.
Saya masih sering bepergian dengan menggunakan masker secara tidak benar. Adakalanya maskerku tidak menutupi hidung dan adakalanya maskerku tergulung ke bawah dagu. Dengan keadaan yang seperti ini pastilah virus bisa dengan mudah masuk ke tubuhku.
Namun pengalaman positif Covid-19 ini menambah kesadaranku betapa pentingnya mentaati protokol kesehatan. Antisipasi terbaik untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh ialah dengan taat protokol kesehatan.
Pengalaman sakit ini juga membuat saya mengerti kalau saya tidak kebal virus. Meski terkadang ada anggapan remeh terhadap virus karena saya masih muda, ternyata pengalaman ini membuktikan kalau virus itu, terlebih virus korona, bisa menyerang siapa saja.
Saya bersyukur karena masih mendapat penanganan yang cepat. Artinya, virus itu belum sempat merusak bagian-bagian penting dalam tubuhku. Jika seandainya penanganannya lambat dan juga deteksinya lambat, pastilah keadaanku tidak sebaik sekarang ini.
Dari pengalaman ini, saya berjanji akan setia untuk mentaati protokol kesehatan. Tekad ini saya mulai dengan setia menjalani isolasi mandiri sampai selesai pada waktu yang telah ditetapkan. Dan semoga kelak, saat ditest kembali, saya mendapati diriku negatif.