Saya bukanlah seorang penulis. Saya hanya suka menulis apa saja yang muncul atau terlintas dalam pikiranku. Dan kualitasnya pun tergantung dari suasana hati dan pikiran. Jika hati dan pikiran sedang tenang maka kualitasnya agak baik. Sebaliknya jika suasananya sedikit berkecamuk maka kualitasnya pun kacau balau.
Setiap artikel saya kirimkan ke Kompasiana. Itu terjadi sejak saya mulai mendaftarkan diri sebagai kompasioner yang meskipun telah terdaftar sejak tahun 2015 namun baru aktif menulis di tahun 2020. Rentang waktu yang panjang itu membuktikan kalau saya bukanlah tipe penulis yang setia pada kegiatan menulis. Oleh karena itulah saya berani berkata kalau saya bukanlah seorang penulis, terlepas saya setia atau tidak dalam melakukannya.
Bagiku penulis itu ialah mereka yang hobi menulis. Dan karena sudah menjadi hobi tentunya ia juga setia untuk menulis. Itulah yang tidak ada dalam diriku.
Namun apa yang terjadi di bulan Desember membuat saya mengerti tentang arti kebanggaan dari kesetiaan menulis. Sebenarnya arti itu mulai terasa dalam hatiku sejak bulan November tahun lalu yaitu ketika saya untuk pertama kalinya mendapat K-Reward dari Kompasiana. Sungguh suatu pengalaman yang mengejutkan sekaligus sangat membahagiakan.
Di bulan Desember, saya benar-benar merasakan sensasi seorang penulis. Meskipun saya tetap merasa tidak layak disebut sebagai penulis, namun apa yang kuperoleh selama bulan Desember memotivasi diriku untuk menekuni dunia tulis menulis.
Semua artikelku di bulan Desember mendapat label dari Kompasiana. Bagiku label adalah indikator dari suatu artikel yang baik, entah itu dari segi ide maupun juga dari segi pembahasaan. Karena itu saat menutup bulan Desember dengan artikel yang dilabeli, hati ku sungguh sangat bersuka cita. Itulah suatu prestasi yang sangat membanggakan selama saya menulis di Kompasiana sejak tahun 2015 yang lalu.
Prestasi lain yang kuterima dari kegiatan menulis di Kompasiana selama Bulan Desember itu ialah, saya mendapatkan K-Reward untuk kedua kalinya. Sungguh suatu pengalaman yang sangat membahagiakan sekaligus sangat memotivasi. Bahkan artikel ini terinspirasi dari pencapaian ku tersebut.
Terima kasih sebesar-besarnya kuucapkan kepada Pihak Kompasiana atas segala kebaikan yang diberikan kepadaku. Bukan pertama-tama karena mendapatkan K-Reward atau label, tetapi kegiatan bermakna dan sangat bermanfaat yang dihasilkannya, yaitu menulis. Menulis adalah suatu kegiatan yang sangat baik dalam mengolah ide dan juga kepribadian, terlebih saat artikel itu berisi tentang refleksi hidup sehari-hari.
Kini menulis menjadi salah satu kegiatan yang kusukai untuk saya lakukan dalam setiap harinya. Mungkin kurangnya kesempatan membuat saya selama beberapa hari belakangan ini tidak bisa menayangkan artikel di Kompasiana. Namun dengan hadirnya artikel ini, saya hendak membuka lebar-lebar pintu semangat untuk tekun menulis di Kompasiana. Saya kira satu artikel perhari adalah bukti minimal dari semangat yang kumiliki tersebut. Harapannya semoga saya semakin berkembang, baik dalam menulis atau pun dalam mengolah kepribadian karena setiap artikel yang saya tulis lahir dari refleksiku atas hari yang baru kujalani.
Selain itu saya juga berharap, sebagaimana saya sedang mengolah kepribadianku dengan menulis artikel di Kompasiana setiap harinya, agar setiap orang yang membaca artikelku memperoleh inspirasi darinya. Dengan demikian saya pun akan merasa yakin kalau kesukaan ku dalam menulis ternyata menjadi salah satu cara bagiku untuk berbagi kebaikan kepada sesama.