Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Advent Angel: Saling Mendoakan dan Memberikan Kado Layaknya Malaikat Pelindung

Diperbarui: 20 Desember 2020   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Advent Angel (pixabay.com) 

Suatu hari saya diminta oleh seorang suster untuk memberikan renungan kepada para guru yang ada di sekolah yang ia pimpin. Ketika saya bertanya tentang apa yang menjadi tema dari isi renungan ku nantinya, beliau menjawab tentang rasa syukur. Lalu beliau menjelaskan gambaran singkat tentang kegiatan yang akan mereka selenggarakan. Ternyata mereka akan menyelenggarakan kegiatan Advent Angel.

Renungan yang saya persiapkan didasarkan pada kisah mukjizat penggandaan roti dan ikan yang dilakukan oleh Yesus. Perikop itu saya ambil dari Injil Yohanes 6:1-15. Alasan saya mengambil perikop itu ialah karena dalam kisah itu ditampilkan sikap penting yang perlu diteladani dari Yesus yaitu bersyukur atas lima roti dan dua ikan, dan itu sesuai dengan tema yang diminta oleh suster.

Dari kisah itu dikatakan bahwa meskipun secara matematis lima roti dan dua ikan tersebut tidak akan mencukupi untuk kebutuhan makan 5.000 orang lebih, tetapi Yesus tetap menerimanya dan mensyukurinya. Dan alhasil lima roti dan dua ikan tersebut ternyata cukup membuat orang banyak itu makan sampai kenyang bahkan berlebih sampai 12 bakul penuh.

Dari peristiwa itu saya hendak memberi pesan kalau rasa syukur itu tidak harus terjadi saat kita memperoleh banyak hal dalam hidup ini. Misalnya gaji yang besar, bonus tunjangan yang besar dan lain-lain. Karena sejatinya, rasa syukur itu adalah awal dari mukjizat kehidupan.

Dari peristiwa itu saya juga hendak memberi pesan agar mereka tidak seperti dua murid Yesus yang mengeluh dan menganggap kalau lima roti dan dua ikan itu tidak berarti apa-apa terhadap orang banyak yang jumlahnya 5.000 orang lebih.

Ketika tiba waktu yang ditentukan untuk memberikan renungan, saya berangkat menuju tempat mereka akan menyelenggarakan acara tersebut. Sesampainya di tempat tersebut saya mulai menyusun acara agar kegiatan berjalan dengan baik. Lalu disepakatilah kalau kegiatan Adven Angel dilaksanakan setelah renungan dari saya.

Kegiatan itu saya kemas menjadi kegiatan yang semi rekoleksi. Maka saya membuat ibadat singkat bagi mereka dan mengajak mereka untuk masuk ke dalam permenungan yang sudah saya persiapkan.

Setelah itu, tibalah saatnya kegiatan Advent Angel. Meskipun masih dalam kegiatan ibadat bersama, saya mempersilahkan kepada suster, yang merupakan kepala sekolah mereka, untuk memimpin kegiatan tersebut.

Seperti biasa kegiatan Advent Angel adalah kegiatan pembagian kado yang dilakukan oleh seseorang kepada yang lain. Orang yang diberikan kado ialah orang yang selama masa Adven didoakan secara pribadi oleh si pemberi kado. Jadi Advent Angel itu layaknya seorang malaikat pelindung yang selalu mendoakan manusia dan ketika tiba waktu yang telah ditentukan, malaikat itu pun memberikan kado kepada manusia yang ia doakan tersebut.

Itulah yang juga dilakukan oleh para guru beserta suster dari sekolah mereka. Tujuan dari kegiatan itu ialah untuk memupuk rasa persaudaraan di antara mereka. Dan memang benar, bahwa mereka saling tertawa dan bahagia ketika masing-masing dari mereka membagikan pengalaman mereka tentang orang yang mereka doakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline