Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Buku Saku Penjaga Inspirasi

Diperbarui: 3 Desember 2020   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Awalnya, saya hanya tertarik saja melihat orang yang selalu membawa buku saku ke mana saja dia pergi. Kesan saya, orang yang demikian adalah orang yang berkepribadian yang asyik dan reflektif. Karena kesan itu maka saya pun ikut-ikutan membawa buku saku ke mana saja saya pergi agar saya menjadi pribadi yang kusukai yaitu pribadi yang reflektif.

Ternyata membawa buku saku mendatangkan manfaat bagi saya sendiri. Pertama, buku saku itu dapat menjadi pengingat bagiku.

Biasanya setiap pagi, saya suka mencatat hal-hal baik yang akan saya lakukan selama satu hari. Itu semua saya muat di dalam buku saku tersebut.

Malam harinya, buku saku itu saya buka dan periksa. Saya melihat hal baik apa saja yang berhasil saya wujudkan dan hal baik apa saja yang gagal saya wujudkan. Lalu saya pun membuat alasan tentang mengapa saya bisa berhasil dan mengapa saya bisa gagal hari itu. Alasan keberhasilan dan kegagalan itu saya buat di dalam buku harian ku yang selalu saya isi di malam hari sebelum saya tidur.

Ada keseruan tersendiri dari kegiatan itu. Dari sana saya bisa mengenali kualitas pribadi ku lewat keberhasilan dan kegagalan yang kualami dalam satu hari yang baru saja kulalui. Setelah itu saya pun mencoba melihat apa yang perlu saya benahi untuk membuat diri ku menjadi lebih baik lagi. Jadi malam itu, saya berdialog dengan diriku sendiri tentang diri ku sendiri berdasarkan buku saku yang kubawa selama satu hari yang baru kulalui.

Manfaat lain dari membawa buku saku itu ialah menjaga agar inspirasi yang muncul secara tiba-tiba tidak hilang begitu saja. Hal ini sangat cocok bagi pribadi ku yang suka menulis tentang apa saja. Karena itu, setiap saat saya memerlukan inspirasi untuk menulis.

Awalnya saya merasa seperti seorang jurnalis atau wartawan karena selalu membuka buku catatan untuk mencatat hal-hal yang tiba-tiba muncul di dalam pikiran ku. Namun saya tetap nyaman dengan perasaan itu karena nyatanya tidak ada yang salah dengan seorang jurnalis atau pun seorang wartawan. Bahkan, ada segudang manfaat yang kudapatkan.

Suatu kali seorang teman berkomentar demikian: "Kan bisa kita catat di handphone kita kalau tiba-tiba teringat sesuatu". Memang benar, tetapi bagi ku sendiri ada rasa yang berbeda. 

Mencatat di dalam buku saku itu memberi rasa nyaman dan tenang yang lebih besar dibandingkan dengan mencatatnya di dalam HP. Selain itu, mencatat di HP membuat mata ku lelah karena sinar radiasinya mengingat mata saya yang sudah lama minus.

Ada juga manfaat lain yang kurasakan dengan kebiasaan membawa buku saku ke mana saja saya pergi, yaitu mengolah rasa negatif yang muncul saat saya sedang berkegiatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline