Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Tuhan, Buatlah Aku Pandai Bernyanyi

Diperbarui: 2 Oktober 2020   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Pada suatu malam, kami sekomunitas karaokean bersama. Meskipun saya tidak pandai bernyanyi tetapi teman-teman selalu meminta saya untuk menyanyikan sebuah lagu. 

Mereka memohon agar saya berkenan untuk membawakan lagu karaoke untuk mereka. Meskipun saya sudah menolaknya namun mereka semakin memohon. Akhirnya saya menyetujuinya setelah minta kesepakatan untuk tidak diejek.

Sebenarnya saya sudah memilih lagu yang saya sukai dan sering spontan saya nyanyikan saat beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun seperti yang sudah biasa terjadi, suaraku terdengar fals dan bahkan tidak sesuai dengan nada karaokenya. Akhirnya saya berhenti dan menyerahkan mic-nya kepada teman yang pandai nyanyi untuk melanjutkannya.

Setelah lagu selesai, mereka bertanya: "Kenapa kamu malu? Di sini kesempatanmu untuk latihan nyanyi". Tetapi saya menjawab dengan mengatakan bahwa suara saya memang tidak bagus dan saya pun kurang suka bernyanyi. 

Dengan itu mereka mengerti dan melanjutkan karaokenya dan saya hanya bergoyang mengikuti irama musik yang ada sebagai bentuk partisipasi terhadap keseruan mereka.

Saya berhasil menipu mereka. Sebenarnya saya suka nyanyi, tetapi karena suaraku kurang baik maka saya malu untuk bernyanyi di hadapan orang lain. Biasanya saya bernyanyi saat sendirian saja agar tidak mengganggu telinga mereka yang tahu lagunya.

Saya memang terkadang iri dengan teman-teman yang pandai bernyanyi. Saya mengira bahwa mereka pasti sangat bahagia karena bisa bernyanyi dengan baik dan bisa mengekspresikan segala gerak emosi jiwa dalam nyanyian-nyanyian yang indah. "Seandainya saja saya bisa bernyanyi", itulah isi lamunanku selalu.

Mungkin jika diizinkan untuk meminta saya akan minta agar Tuhan membuat saya pandai bernyanyi, "Tuhan, buatlah aku pandai bernyanyi". Tetapi nyatanya tidak semudah itu. Tuhan tidak boleh dipaksa untuk mengabulkan isi doa kita. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan seturut kebaikan hati-Nya.

Mungkin bukan bakat bernyanyi yang diberi Tuhan untuk saya miliki tetapi bakat yang lainnya yang juga tidak berjauhan dengan kegiatan bernyanyi seperti bergoyang dan menikmati musik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline