Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Menghibur Teman yang Isolasi Mandiri

Diperbarui: 4 September 2020   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Ini merupakan hari kedua bagi teman kami yang sedang isolasi mandiri. Ia berada di sebuah rumah yang ada di puncak dan jauh dari pemukiman warga. Di tempat itu hanya terdapat dua keluarga yang bertugas untuk menjaga dan merawat tempat itu.

Saat itu hari baru saja malam. Saya bersama dengan seorang teman yang lain memutuskan untuk pergi mengunjunginya. Kami tidak lupa membawa segala sesuatu yang barangkali dibutuhkannya dalam menjalani masa isolasi tersebut seperti lotion anti nyamuk karena di sana banyak nyamuk, makanan dan minuman ringan dan juga makan malamnya. Sebelum berangkat kami menghubunginya agar pintu gerbangnya jangan sampai ditutup.

Setibanya di sana kami melihat ekspresi kebahagiaan terpancar di wajahnya. Karena merupakan pertemuan kedua kami setelah ia kembali dari luar kota maka ingin rasanya kami bersorak atau pun saling meneriakkan nama sebagai ungkapan kegembiraan. 

Saat menjemputnya kemarin kami tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya menyaksikan dirinya pergi ke tempat isolasi dengan kendaraan khusus. Dan karenanya kunjungan kami itu menjadi pelepas rindu yang masih tersisa sejak pertemuan pertama kami kemarin.

Di tempat itu sudah terdapat sebuah pendopo yang terbuka ke alam bebas. Tempat itu memang cocok untuk dijadikan sebagai tempat isolasi karena suasananya yang damai dan menyejukkan. 

Tempat itu sunyi dan mengundang diri untuk mempraktekkan latihan-latihan rohani seperti meditasi dan berolahraga dengan mengitari kesejukan alam sekitar.

Kami hanya bisa bersorak saat itu tanpa harus menepuk dada atau bersalaman seperti yang biasa kami lakukan kalau bertemu. Namun karena situasi masih dalam pandemi covid-19 maka kami tidak melakukannya. 

Segera kami mengeluarkan segala sesuatu yang telah kami bawa dan bersama dengan dirinya kami pun menyantap makanan dan minuman yang ada. Kami menemaninya untuk makan malam sambil mendengarkan ceritanya selama berada di luar kota.

Kami menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam. Dan mengingat hari sudah semakin malam maka kami memutuskan untuk kembali.

Sebelum masuk ke dalam mobil kami memotivasi dirinya agar setia dalam menjalani isolasi. Meskipun merasa terasing dari yang lainnya tetapi pengalaman itu bisa menjadi kesempatan untuk lebih masuk ke dalam diri sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline