Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Si Pendoa bagi Santo Agustinus

Diperbarui: 27 Agustus 2020   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santa Monika dengan putranya Santo Agustinus: (mirifica.net)

Setiap 27 Agustus, Gereja Katolik memperingati santa Monika. Santa Monika adalah ibu dari Santo Agustinus Hippo. Ia sangat berperan penting dalam kehidupan Santo Agustinus. Berkat ketekunannya dalam doa, Santo Agustinus bertobat dan memulai hidup baru yang berkenan di hati Tuhan dan Gereja Katolik memperingatinya sehari setelah peringatan dari ibunya Santa Monika yaitu 28 Agustus.

Santa Monika lahir pada tahun 332 di Tagaste, Afrika Utara. Suaminya bernama Patrisius, seorang kafir pemarah. Mereka menikah saat ia berusia 20 tahun. Meskipun Santa Monika merasakan kesedihan yang mendalam akibat sikap dan cara hidup dari suaminya Patrisius dan juga anak mereka Santo Agustinus, namun Santa Monika tetap berpengharapan bahwa suatu saat mereka akan berubah dan kembali ke jalan yang benar. Di dalam doanya Santa Monika menyerahkan mereka kepada Tuhan.

Akhirnya di masa-masa terakhir hidupnya di dunia, Patrisius bertobat menjadi Kristen. Santa Monika merasa begitu bahagia karena telah memenangkan salah satu pertandingan dalam hidupnya di dunia ini yaitu mempertobatkan suaminya.

Setelah pertobatan dari suaminya, kini giliran Santo Agustinus yang hendak dipertobatkannya. Meskipun Santo Agustinus telah menjadi Kristen namun hidupnya jauh dari jalan Allah. Ia menjadi pengikut salah satu aliran sesat Kristen masa itu yaitu Manikheisme. Ia juga hidup dengan seorang wanita tanpa ikatan pernikahan yang sah dan melahirkan seorang anak yang bernama Deodatus. Untuk menghindari keluhan ibunya, santo Agustinus lari ke Italia. Namun santa Monika tetap mengikutinya dan mendoakannya.

Pertobatan Agustinus dimulai saat ia diperkenalkan oleh ibunya kepada Uskup Milano, Ambrosius. Dalam bimbingan dengan Santo Ambrosius, Agustinus mulai berpaling ke jalan Tuhan dan mengenal Tuhan dengan lebih jernih. 

Saat pertobatan tersebut, Santa Monika berkata kepada Santo Agustinus: "Anakku, satu-satunya alasan yang membuat aku masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku mau melihat engkau menjadi seorang Kristen sebelum aku menghembuskan nafasku. Hal itu sekarang telah dikabulkan Allah, bahkan lebih dari itu, Allah telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu sama sekali kepada-Nya dalam pengabdian yang tulus kepada-Nya".

Santa Monika wafat pada tahun 387 di Ostia Antica Italia. Meskipun ia telah wafat namun teladan hidupnya terus menyala di dunia ini. Kita bisa belajar dari Santa Monika bahwa doa yang dipanjatkan secara tekun dan tulus kepada Tuhan tidak akan berakhir sia-sia. Kita juga bisa belajar darinya tentang cintanya yang besar akan keluarganya. Ia teladan bagi para ibu untuk tetap setia mendoakan dan mendampingi anak-anaknya dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.

Semoga bermanfaat

Diolah dari imankatolik.or.id dan Bougaud, M. Labbe, The History of St. Monica. New York: D&J Sadlier & Company, 1885.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline