Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Ingat untuk Menginjak Rem

Diperbarui: 7 Agustus 2020   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Suatu sore saya coba untuk latihan membawa mobil ke jalan raya. Di samping ku ada pelatih ku. Dia selalu berkata demikian: "jangan grogi. Yang penting ingat untuk menginjak rem". Saya membawa mobil mengelilingi kota dan betapa bahagianya hatiku bahwa ternyata saya bisa melakukannya. 

Itu terjadi satu tahun yang silam. Kini saya telah mampu membawa mobil, meskipun belum bisa disebut mahir. Tetapi sepanjang perjalanan waktu, saya menikmati caraku membawa mobil seperti saat latihan dulu. Dan sesungguhnya saya merasa seperti latihan, latihan dan latihan karena terus teringat akan instruksi pelatih ku untuk tidak lupa menginjak rem.

Tidak lupa menginjak rem adalah caraku untuk belajar membawa mobil. Itulah cara yang membuat saya mampu membawa mobil saat ini. 

Lama saya mengingat-ingat cara itu sampai hal itu pun mempengaruhi cara saya dalam menjalani kehidupan ku hingga saat ini. Ternyata hidup ini tidak jauh beda dengan seperti belajar membawa mobil, yaitu tidak lupa menginjak rem. 

Saat kita sedang dalam usaha mencapai cita-cita kehidupan, kita tidak boleh lupa untuk menginjak rem. Kita menginjak rem laju kehidupan agar kita punya waktu sejenak merefleksikan bagaimana hidup ini kita jalani. Kita menginjak rem laju kehidupan agar kita bisa memberi koreksi atas apa yang kita lalui selama satu hari.

Kita juga menginjak rem laju kehidupan saat mulai ada halangan di depan agar kita tidak mengalami kecelakaan lalu-lintas kehidupan. Kita juga menginjak rem laju kehidupan untuk bisa membantu sesama kita yang hidupnya terhambat atau berjalan di tempat. Dan saat yang juga sangat penting bagi kita untuk menginjak rem ialah saat kita harus berhenti sejenak untuk berdoa kepada Tuhan agar perjalanan kehidupan kita berjalan sesuai dengan kehendak-Nya dan kita juga bisa punya waktu untuk bersyukur kepada-Nya. 

Itulah kehidupan yang kita jalani selama ini yang ternyata tidak jauh beda dengan seperti belajar membawa mobil. Saat kita hendak melajukan mobil kehidupan kita maka kita pun harus ingat bahwa jalan yang kita lalui itu tidak selalu mulus. Ada retakan yang harus kita lalui, ada lubang yang harus kita hindari dan ada juga lampu lalu lintas yang harus kita taati. Hingga akhirnya kita bisa tiba di tempat yang menjadi tujuan kehidupan kita di dunia ini. 

Terimakasih kuhaturkan kepada Tuhan karena telah mengutus bagiku pelatih yang baik yang memberi pelatihan yang baik dan benar. Ajarannya membuat saya untuk tidak hanya mengerti tentang cara membawa mobil tetapi juga mengerti tentang cara melajukan roda kehidupan ku. Semoga saya benar-benar mampu tiba di tempat yang berkenan di hati Tuhan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline