Ada satu hal yang sulit dikendalikan namun menuntut untuk itu. Salah satunya ialah keinginan, tetapi tidak semua keinginan. Keinginan yang sulit untuk dikendalikan ialah keinginan rasa kebutuhan. Mengapa sulit? Ia sulit karena di sana sering muncul toleransi yang membawa kepada sesuatu yang negatif.
Ya, itu dia yang disebut keinginan rasa kebutuhan.
Hanya rasanya saja yang kebutuhan tapi adanya sendiri ialah keinginan
Jika benar ia adalah kebutuhan maka harus dipenuhi. Tetapi ini nyatanya tidaklah demikian.
Keinginan yang saya maksudkan di sini ialah keinginan kepada yang tidak baik namun rasa-rasanya seperti suatu kebutuhan yang mesti dipenuhi. Atau untuk lebih gampangnya ini sering kita sebut dengan godaan.
Contoh yang paling akrab untuk kita ialah: ngantuk di pagi hari. Pinginnya ialah tidur dan berusaha melihat bahwa tidur itu adalah kebutuhan jadi menuntut untuk dipenuhi. Apalagi jika malamnya telah lembur atau tidak bisa tidur dengan baik, maka dorongan untuk memaklumi tidur pagi hari sebagai kebutuhan menjadi semakin lebih besar.
Padahal kita tahu bahwa itu tidak baik bahkan orang yang sedang sakit pun dilarang melakukannya. Menurut aturan medis, meskipun kita sangat membutuhkan tidur di pagi hari karena malamnya kurang tidur, tetapi tidur sebelum jam 11:00 adalah buruk karena bisa menimbulkan penyakit seperti depresi, obesitas, lesu seharian dan anemia serta sakit kepala.
Seorang guru pernah berkata: "keinginan adalah awal dari penderitaan".
Oleh karena itu teman-teman, berhati-hatilah terhadap keinginan apalagi jika mulai muncul pemikiran yang menyatakannya sebagai kebutuhan.
Lalu bagaimana kita menyiasati keinginan rasa kebutuhan ini?
Cara yang paling ampuh untuk itu ialah berfokus pada tugas utama dalam hidup. Jika kita sebagai pelajar, itu berarti segala keinginan yang sifatnya menghalangi kita untuk belajar harus kita singkirkan.