Seiiring dengan semakin meluasnya penyebaran COVID-19 dan pemberlakuan status keadaan darurat di seluruh wilayah Jepang, Pemerintah Pusat berencana memberi 100,000 (14.5 juta) /orang kepada warganya.
Bagaimana cara mendapatkannya? Siapa saja yang berhak? Berikut ini rangkuman pertanyaan dan jawaban terkait bantuan tunai ini yang diolah dari berbagai sumber.
Q. Siapa yang berhak mendapat bantuan tunai tsb?
A. Siapa saja yang terdaftar di data kependudukan hingga tanggal 27 April 2020, berhak mendapat bantuan tersebut tanpa dibatasi usia dan pendapatan. Karena bantuan ini diberikan berdasarkan data penduduk, orang asing yang memiliki residence card atau juminhyou juga termasuk didalamnya.
Q. Bagaimana cara mendapatkannya?
A. Untuk menghindari pemalsuan, pemerintah akan mengirimkan formulir yang berisikan nama anggota keluarga lewat pos. Setelah itu, penerima diminta untuk menuliskan nomor rekening di form tersebut dan mengembalikannya melalui post.
Untuk menghindari resiko penularan virus, prinsipnya tidak diberikan langsung di loket pelayanan pemerintah/shiyakusho. Namun bagi yang tidak memiliki rekening bank, sedang dipertimbangkan untuk diberikan melalui pemerintah setempat. Contoh formulirnya bisa dilihat dibawah :
Bagi yang memiliki kartu "my number", bisa mengajukan lewat online melalui aplikasi mynaportal. Pada aplikasi tersebut, akan diminta untuk melampirkan foto rekening bank secara online.
Q Kapan diberikan?
A. Menteri Keuangan, Taro Aso, mengungkapkan akan memulai transfer bantuan di bulan mei, namun tidak disebut tanggalnya.
Karena ada perubahan kebijakan dimana sebelumnya akan memberikan bantuan ¥300,000/keluarga, sehingga diperkirakan akan ada keterlambatan dalam persetujuan anggaran dengan DPR. Seberapa lancar teknis pemberiannya juga masih belum jelas. Semoga bisa lebih cepat.
Q. Dibandingkan rencana awal pemerintah (300,000/keluarga), siapa saja yang bantuan tunainya berkurang?
A. Pemerintah pada awalnya berencana untuk memberikan bantuan tunai ¥300,000/keluarga bagi keluarga yang pendapatannya berkurang. Sehingga, untuk yang single, atau pasangan yang tidak memiliki anak, atau single mother yang memiliki satu anak akan berkurang bantuan yang akan didapatnya.
Bagi pasangan yang memiliki satu anak atau lebih, bisa mendapat bantuan yang sama atau lebih nilainya. Semakin banyak anggota keluarganya, semakin banyak bantuan yang akan didapat.
Q. Apakah bantuan akan dikenai pajak?
A. Bebas dari pajak dan tidak perlu melaporkan pertambahan pendapatan.