Lihat ke Halaman Asli

Tim II KKN UNDIP 2023 Membuat Peta Tata Wilayah Desa Kwarasan Guna Persebaran Lahan dan Fasilitas

Diperbarui: 11 Agustus 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Desa Kwarasan, 11 Agustus 2023 --- Salah satu Tim II KKN Universitas Diponegoro telah melaksanakan pembuatan peta tata ruang wilayah Desa Kwarasan. Pembuatan peta ini menggunakan metode penginderaan jauh dan melakukan survey lokasi desa untuk memetakan desa dan persebaran fasilitas yang ada di desa. 

Peta tata ruang wilayah merupakan alat visual yang penting dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan suatu wilayah. Peta ini menyajikan informasi tentang penggunaan lahan, zona-zona peruntukan, infrastruktur, serta elemen-elemen penting lainnya yang mengatur tata ruang suatu daerah. Laporan ini merinci proses pembuatan peta tata ruang wilayah, tujuan pembuatan peta, metode yang digunakan, serta hasil akhir yang diperoleh.

Adapun tujuan dari pembuatan peta tata ruang wilayah adalah

  • Memberikan Panduan Perencanaan: Peta tata ruang wilayah membantu dalam merencanakan penggunaan lahan yang efisien dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan potensi wilayah.
  • Mengatur Pembangunan: Peta ini membantu pemerintah dan pihak terkait untuk mengatur pembangunan infrastruktur dan fasilitas sesuai dengan zona-zona yang ditentukan.
  • Pengambilan Keputusan: Informasi yang disajikan dalam peta tata ruang wilayah membantu dalam pengambilan keputusan terkait izin pembangunan, perlindungan lingkungan, dan pengembangan ekonomi.

Metode Pembuatan peta tata ruang wilayah melibatkan serangkaian tahap berikut:

  • Pengumpulan Data: Data tentang penggunaan lahan, vegetasi, topografi, infrastruktur, dan informasi lainnya terkait wilayah tersebut dikumpulkan dari sumber-sumber yang sahih dan terpercaya.
  • Pengolahan Data: Data yang terkumpul diolah dan dianalisis menggunakan perangkat lunak khusus untuk pembuatan peta. Proses ini mencakup pemrosesan spasial, analisis overlay, dan pembuatan simbol-simbol yang sesuai.
  • Pemetaan: Berdasarkan analisis data, peta tata ruang wilayah dibuat dengan menggambarkan zona-zona peruntukan, batas-batas wilayah, jaringan jalan, sungai, dan elemen penting lainnya.
  • Validasi: Peta yang telah dibuat diverifikasi dan divalidasi oleh tim perencana, ahli lingkungan, serta pihak terkait lainnya untuk memastikan akurasi dan kelayakan.
  • Penyajian: Peta yang telah divalidasi disajikan dalam format yang mudah dimengerti, baik dalam bentuk cetak maupun digital.

Hasil akhir dari proses pembuatan peta tata ruang wilayah adalah sebuah peta yang jelas dan komprehensif, yang mencakup:

  • Zona-zona Peruntukan: Penggunaan lahan yang diatur dalam berbagai zona seperti pemukiman, perdagangan, industri, pertanian, konservasi, dan lain-lain.
  • Infrastruktur: Jaringan jalan, rel kereta, bandara, pelabuhan, dan fasilitas infrastruktur penting lainnya.
  • Batas Wilayah: Batas-batas administratif dan peruntukan wilayah yang jelas.
  • Sumber Daya Alam: Informasi tentang sumber daya alam seperti hutan, sungai, dan lahan pertanian.

Sementara itu, Kepala Desa Kwarasan, menerima peta tersebut dan berharap kolaborasi dengan Tim II KKN Universitas Diponegoro dapat berlanjut untuk kegiatan rencana pembangunan yang berkelanjutan di Desa Kwarasan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline