Pernyataan yang aneh bukan? tapi itulah yang terjadi jika anda pernah berurusan dengan instansi pemerintahan. Sebab itu baru saja terjadi dengan saya siang hari. Sebagai pemuda, saya ikut mengikuti organisasi kepemudaan pemerintah yang notabenenya segala perurusan keorganisasian tersebut harus berhubungan langsung dibawah dinas organisasi kepemudaan tersebut.
Kebetulan saya adalah ketua panitia dari sebuah acara yang cukup penting, sehingga beberapa hari ini mau tak mau harus mondar-mandir ke dinas pemuda yang bersangkutan. Mulai dari surat-surat perizinan sampai surat-surat undangan. Kebetulan siang hari ini saya berkepentingan untuk mengurusi surat-surat undangan ke beberapa sekolah SMA negeri dan swasta di wilayah kota. Sebetulnya saya membutuhkan data-data nama beserta alamatnya. Dan kebetulan yang aneh si empunya dinas yang mengurus kepemudaan tersebut justru tidak punya datanya. Oleh karena itulah saya langsung saja meluncur ke instansi yang mengurusi data-data SMA yang hendak saya cari. Sesampainya di dinas pendidikan yang mengurusi hal tersebut, langsung saja saya menanyakan pada bagian pelayanan (tulisannya sih begitu) tersebut dan kebetulan seorang ibu-ibu, tapi yang saya dapat bukanlah pelayanan. Melainkan dia hanya diam saja, sampai saya yang memulai pembicaraan dan memulai memperkenalkan diri ( katanya sih bagian pelayanan, mungkin maksudnya kita melayanai diri sendiri). Setelah saya menjelaskan maksud kedatangan saya, tak perlu lama-lama berpikir dia langsung mengalihkan saya pada Bapak fulan ( yang berada di arah yang dia tunjukkan) yang ternyata bapak fulan sedang asyik makan di mejanya (sepertinya sih sudah selesai jam istirahat). Langsung saja mengulang penjelasan seperti pada ibu-ibu yang tadi. Tidak lama juga dia menjawab bahwa itu minta saja ke bagian TU (sambil dia menunjukkan tempat pertama kali saya datang dan bertanya perihal data-data SMA yang saya butuhkan).
Langsung saya kembali, ke ibu-ibu yang mengurusi bagian pelayanan (kata bapak yang tadi sih itu bagian TU, sampai saya sekarang saya masih bingung) dan tak disangka si ibu langsung pergi dan menghadirkan seorang ibu baru lagi dan mulailah repetisi yang ketiga saya mulai. Yang intinya saya tidak bisa langsung meminta data-data tersebut (padahal apa susahnya tinggal memberi tahu teknisnya), dan keluarlah saya dari ruangan dinas pendidikan tersebut dengan tangan hampa.
Itulah yang terjadi dan telah membudaya dalam sistem pemerintahan kita. Disaat rakyat yang notabenenya dilayani justru sebaliknya yang terjadi.
Katanya sih, menuju good governance. Tapi kurangnya ketegasan akan disiplin inilah yang membuat para petugas pelayanan tersebut justru saenak udele wae melayani masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H