Semakin majunya zaman,semakin maju juga manusianya . Seperti itulah yang biasa di ungkapkan oleh orang-orang,teknologi semakin canggih dan tak terbendung bagaikan ombak di tengah lautan dan angin di pegunungan. Manusia sekarang semuanya serba dimanjakan oleh kecanggihan teknologi tersebut,tidak memungkinkan jika manusia hanya dengan tidur saja bisa mengakses dunia luar tanpa turun dari ranjangnya. Mulai dari bayar listrik, bayar bpjs, bayar pajak, dan sampai-sampai beli makan pun bisa langsung di antar di tempat. Sungguh dimanjakannya manusia pada zaman sekarang ini, cukup ambil smartphone terus klik-klik dan semua permasalah pun beres tanpa harus keluar rumah.
Namun, yang paling menjadi retorika atau permasalahan dari perkembangan teknologi yang semakin maju ini adalah menjadi sepinya pasar-pasar tradisional maupun toko-toko yang menjual berbagai macam pakaian dan perlengkapan sandang. Semua itu berawal dari adanya penjualan pakaian secara online atau yang biasa umum dengar yaitu online shop, baik yang terdaftar dalam platform olshop maupun yang tidak terdaftar.
Sangat eksisnya si olshop ini menjadikan para penjual pakaian di berbagai pasar tradisonal menjadi kurang daya beli dan daya minat para konsumen. Tidak bisa dipungkiri banyak penjual di pasar tradisonal putar otak untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya yaitu dengan cara beralih profesi maupun dengan cara menjual barang pakaiannya di online atau ikut menjadi member di salah satu platform online shop ternama.
Jika keadaan seperti ini terus berlanjut tanpa ada keseimbangan dari pasar tradisional, akan menjadikan sebuah retorika atau permasalahan antar umat manusia yang hidup di planet tercinta kita yaitu bumi. Permasalahan tersebut yakni tidak terjalinnya hubungan sosial/interaksi langsung yang akan menjadikan manusia acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H