Semangat Pagi sahabat, Masa Libur Panjang telah Usai. Kini saatnya kita kembali menjalani aktifitas kita yang telah kita tinggalkan atau bahkan kita lupakan saat ujian. Untuk Anak sekolah, hari ini adalah hari pertama masuk kembali untuk menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pasca libur panjang ini, ada kalanya anak merasa malas untuk kembali bersekolah. Mungkin karena terbiasa dengan hari libur, bangun siang, jalan-jalan, dan sebagainya. sehingga semangat untuk kembali bersekolah menurun. Hal ini sering terjadi terutama untuk anak-anak usia KB, TK, Bahkan SD.
Ada dua faktor penyebab utama kenapa hal ini terjadi, yang pertama adalah faktor internal (dari si anak). ini berhubungan dengan karakteristik anak, situasi rumah, dan merasa cemas karena harus berpisah dengan salah satu orang terdekatnya (separation anxiety ), seperti ibu, ayah, atau saudara2nya.
Faktor lain adalah faktor eksternal, ini lebih ke masalah lingkungan sekolah yang membuatnya merasa tidak nyaman. Misalnya, ternyata mainan di rumahnya lebih banyak dan menarik dibanding di sekolah, teman-teman di sekolah suka mengisenginya (bully ), anak susah beradaptasi dengan lingkungan sekolah, atau gurunya galak. dsb.
Bila ini terjadi pada anak-anak anda, maka perlu ada treatment khusus agak anak semangat kembali untuk bersekolah. Yang perlu diperhatikan, bahwa orangtua tidak boleh menekan anak untuk sekolah pada waktu tertentu, itu hanya akan memperkuat rasa mogok sekolah. Ingat, sekolah itu penting, dan anda akan berurusan dengan masa depan anak anda, mengingat pendidikan yang baik adalah bagian yang masa depan.
Jangan Omeli Anak
Jangan serang dengan pertanyaan, "Kok g mau sekolah sih?", temen2 yang lain sudah berangkat itu lho...
hal ini justru membuat anak semakin drop karena merasa tak mampu melakukan keinginan orang tuanya.
Diskusi Dua Arah
Ajak anak berkomunikasi untuk mengidentifikasi perasaan dan masalahnya. Diskusilah dari hati ke hati, jadilah pendengar yang baik dengan mendengar keluh kesah anak.
Beri Motivasi & Semangat
Mental anak adalah yang terpenting. Orang tua jangan pernah lelah menyemangati anak berulang-ulang. Semangat itu bisa mengubah rasa takut anak menjadi motivasi positif baginya.
Ketika anak mau sekolah lagi, maka memberikan mereka pujian kasih sayang, bukan hadiah barang karena yang dibutuhkan adalah dukungan mental.
Hadiah “verbal” ini misalnya seperti, “Mama bangga hari ini kamu enggak nangis.", "Papa bangga kamu rajin sekolah", dsb. Beri semangat dan besarkan hatinya, misalnya dengan " Ayo kamu pasti bisa"...