Lihat ke Halaman Asli

Anakku Diperkosa Facebook

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah Jatuh tertimpa tangga, itulah kata yang menggambarkan nasib seorang siswi SMP di Depok, Jawa Barat. Belumlah hilang rasa sedih dan shock akibat penculikan dan pemerkosaan oleh kenalan di Facebook yang dialaminya. Ia harus kembali menelan pil pahit karena dikeluarkan dari sekolah. Parahnya lagi, "Pengelola sekolah yang diwakili ketua yayasan melarang anak korban penculikan tersebut untuk sekolah di situ dengan cara Diumumkan secara terbuka saat upacara bendera.  Meski tak menyebutkan namanya saya rasa ini tindakan konyol, tak manusiawi dan sangat lebay,"

Siswi tersebut kemudian melapor ke komnas perlindungan anak dengan ditemani keluarganya. Setelah adanya negosiasi, akhirnya Dinas Pendidikan (Disdik), KPAI, dan DPRD, pihak sekolah membatalkan pemecatan terhadap siswi di Depok, Jabar, korban pemerkosaan kenalannya di Facebook dan mengizinkan Siswi tersebut mengikuti kegiatan sekolah kembali.

Hal ini mengingatkan kita kembali pada kasus-kasus pencilukan dan pemerkosaan yang bermula dari situs jejaring sosial facebook sebelumnya. Tentu ini menjadi masalah serius dan harus datelusuri akar masalahnya.

Jejaring social bisa jadi alat komunikasi, tapi bisa juga jadi bumerang. Sebagai orang tua seharusnya kita waspada, Dekatlah dengan anak-anak, awasi aktifitas anak-anak kita dirumah, kenali teman-temannya, periksa secara rutin akun jejaring socialnya agar terpantau apa saja yang dilakukannya.

Anak adalah aset berharga penerus bangsa, anak adalah amanah dari Tuhan kepada kita, sayangilah, didiklah dengan hati,  berikan sentuhan kasih sayang yang tulus sehingga ia yakin bahwa dia aman dan nyaman dekat dengan kita orang tuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline