Lihat ke Halaman Asli

Periklanan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Periklanan adalah menyampaikan sebuah “pesan” dengan demikian kita mendapat kesan bahwa periklanan terutama bermaksud memberi informasi.

jadi tidak heran lagi disetiap aktivitas kita sehari-hari , kita pasti disuguhi dengan berbagai macam iklan mulai dari iklan media massa , media elektronik , media cetak , bahkan saat kita berpergian keluar rumah pun kita selalu melihat iklan disepanjang jalan mulai dari baliho , pampflet , dan spanduk.

Namun pada kesempatan ini saya ingin membahas tentang periklanan yang ada di media televisi yang terkadang tidak beretika dan pada umumnya periklanan tidak mempunyai reputasi baik sebagai pelindung atau pejuang kebenaran. sebaliknya , kerap kali iklan terkesan suka membohong , menyesatkan , dan bahkan menipu publik.

contoh kasus periklanan yang menurut saya kurang beretika , kalau pemirsa TV memperhatikan siaran iklan-iklannya , adalah salah satu iklan minyak goreng yang bunyinya kurang lebih “bila ibu ingin minyak goreng yang murni , lezat , jernih , sehat , gunakanlah akal sehat , pilihlah filma , filma membuat masakan lebih lezat sehat”. Jadi dengan kata lain , ibu-ibu yang tidak menggunakan minyak goreng filma , berarti tidak menggunakan akal sehat atau akalnya tidak sehat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline