Mendengar mejelis taklim sudah dikenal luas umat Islam, majelis taklim adalah tempat pengajaran atau tempat pembelajaran agama Islam non formal yang fleksibel , sifatnya terbuka, usia berapapun, suku apapun, profesi apapun dapat bergabung didalamnya.
Waktu pelaksanaannyapun tidak terikat dengan waktu, bisa pagi, siang, sore,dan malam, lokasi taklim didalam masjid, musholla, rumah dan diluar ruangan.
Berdasarkan catatan majelis taklim sangat populer diera tahun 80-an, saat itu Prof Tutty Awaliyah membentuk Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). Organisasi ini merupakan gabungan majelis taklim yang ada di Indonesia.
Kegiatan majelis taklim disampaikan para pendakwah yang memahami ilmu agama Islam, mengkaji Alqur’an, hadis dan kitab, kehadirannya selalu ditunggu, untuk menambah wawasan keagamaan meningkatkan iman dan takwah.
Selain mempelajari Ilmu Allah juga terjalin ukwuwah islamiyah, mempererat tali silatuhrahmi diantara mereka yang hadir di majelis taklim.
Keberadaan majelis taklim ribuan dengan jumlah jamaah jutaan di 33 provinsi di Indonesia.
Majelis taklim juga dapat membangun pendidikan politik yang sehat, yakni politik yang diajarkan Alqur’an, suci, beritegritas, tidak korupsi, amanah, dan kridibel.
Sebab agama dan politik tidak bisa dipisahkan, keduanya saling berkaitan dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan zaman. Politik sejatinya merupakan alat untuk meraih kebaikan sebesar-besarnya bagi umat.
Mejelis taklim bisa memberikan pemahaman dengan berpolitik itu musti santun, tidak mencela, menghujat, tidak saling menjatuhkan, memikirkan kepentingan rakyat, dan menghindari kebatilan setiap kebijakan aktivitas dalam berpolitik.
Politik adalah sunah Rasul (politik), yang santun, akan tetapi akhir-akhir ini umat dipertontonkan dengan politik ajang fitnah saling menjatuhkan.