Lihat ke Halaman Asli

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi

Hentikan Saling Fitnah Sesama Anak Bangsa

Diperbarui: 20 Agustus 2021   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok: Antara

Usai Pilkada DKI 2007 dan Pilpres 2019 masyarakat Indonesia masih saja terbelah, dalam hal demokrasi  dukung mendukung hal yang wajar, namun tetap menjaga toleransi dan kembangkan rasa persatuan dan kesatuan.

Bangsa ini bangun atas segala kebhinekaan, boleh berbeda akan tetapi menjunjung tinggi nila-nilai Pancasila.

Bukan saling fitnah yang pada akhirnya menjatuhkan martabat bangsa, peran tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, mensudahi saling fitnah sesama anak bangsa.

Apalagi jika ada  bertentangan dengan pemerintah, padahal sekedar koreksi yang membangun,  para buzzer saling bersahutan menjatuhkan bahkan memfitnah para pengkritik.

Semua anak bangsa cinta terahadap NKRI ini,  sekelas Ustaz Adi Hidayat alias UAH, yang mempunyai tujuan mulia mengumpulkan dana dari masyarakat untuk Pelestina yang porak poranda akibat serangan negara Israel dibulan Ramahdan 1442 kemarin, tidak luput dari fitnah dari seorang buzzer pegiat di media sosial,  yang suka menyerang Gubernur Provinsi DKI Jakarta,  juga kerap kali menyerang tokoh agama Islam.

Sebagaimana diberitakn Ustaz Adi Hidayat mampu aksi penggalangan dana untuk Palestina, pengumpulan dana  mampu menghimpun dana sebesar Rp 30,88 miliar dari masyarakat.

Sebesar Rp 14,3 disalurkan lewat Majelis Ulama Indonesia (MUI), diserahkan langsung ke Dubes Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun, dan sisanya disalurkan untuk mendukung sarana pendidikan di Palestina.

Ternyata, niat baik alumnus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, itu ditanggapi buruk oleh warganet bernama Eko Kuntadhi. Pemilik akun Twitter, @eko_kuntadhi membuat narasi tidak semua sumbangan yang diterima UAH disalurkan ke Palestina.

Dia juga menulis sumbangan yang diterima UAH dua kali lipat dari sebenarnya. "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," kata Eko sambil mengomentari tangkapan layar dua berita tentang UAH. (dikutip di Rebublika).

Fitnah itu sungguh keterlaluan niat tulus UAH  menghimpun dana dari masyarakat  untuk saudara sesama muslim ditanggapi nyinyir oleh pendukung Jokowi, Ahok.

Jika budaya fitnah berlanjut hanya sekedar menjatuhkan yang tidak sepaham dengan dirinya. Orang yang suka fitnah akan merasakan lebih besar akibatnya jika Ia tidak bertobat, cepat atau lambat akan membawa kehinaan baik dunia maupun lebih-lebih diakhirat kelak, (dm).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline