Lihat ke Halaman Asli

Prosedur Pemberian Obat IM (Intra Muskuler)

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengertian Pemberian Obat secara Intra Muskuler

Pemberian obat secara intra muskuler adalah Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan  langsung ke dalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar,agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk syaraf, misalnya pada bagian bokong, dan kaki bagian atas, atau pada lengan bagian atas.

Jaringan intramuskular: terbentuk dari otot bergaris yang mempunyai banyak vaskularisasi (setiap 20 mm3 terdiri dari 200 otot dan 700 kapiler darah). Aliran darah tergantung dari posisi otot di tempat penyuntikkan.

Tujuan Pemberian Obat secara Intra Muskuler

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang  yang diberikan obat secara intra muskulus (IM).

Tujuan pemberian obat dengan cara ini adalah agar absorpsi obat lebih cepat. Dan pemberian obat itu harus mendapatkan persetujuan dari dokter

Alat yang harus di persiapkan

üSarung tangan 1 pasang

üSpuit dengan ukuran sesuai kebutuhan

üJarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5  inci untuk dewasa; 25-27 G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)

üBak spuit

ü1Kapas

üalkohol dalam kom (secukupnya)

üPerlak dan pengalas

üObat sesuai program terapi

üBengkok

ü1Buku injeksi/daftar obat

Dan pemberian obat melaului injeksi intra muskuler ini harus tepat dengan 6 B

1.Benar obat

2.Benar dosisbenar waktu

3.Benar pasien

4.Benar cara

5.Benar rute

6.Benar dokumentasi

Cara




    1. Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
    2. Memasang perlak dan alasnya
    3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
    4. Memakai sarung tangan
    5. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi)
    6. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam ke luar diameter ±5cm)
    7. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit
    8. Memasukkan  spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3
    9. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
    10. Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik)
    11. Mencabut jarum dari tempat penusukan
    12. Menekan daerah tusukan dengan kapas  desinfektan
    13. Membuang spuit ke dalam bengkok.

B.Tahap Terminasi




    1. Melakukan evaluasi tindakan
    2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
    3. Berpamitan dengan klien
    4. Membereskan alat-alat
    5. Mencuci tangan
    6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Pilihan Tempat Injeksi Intra Muskuler

·Paha (vastus lateralis) : posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi.

·Ventrogluteal : posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggulmiring dengan tempat yang diinjeksi fleksi.

·Lengan atas (deltoid) : posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.

Daftar Pustaka

http://nursingbegin.com/prosedur-pemberian-obat-im/

http://yosefw.wordpress.com/2009/03/19/farmakokinetik-pada-geriatri/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline