Desa Panaongan terletak disebelah selatan Kecamatan Pasongsongan. Desa Panaongan mempunyai luas 881 km2 atau 7,40% dari jumlah luas wilayah kecamatan. Mayoritas masyarakat Desa Panaongan adalah petani dan buruh tani.
Para petani di Desa Panaongan mengandalkan curah hujan untuk bercocok tanam. Tanah yang kering dan tandus menyebabkan proses cocok tanam hanya sekali dalam setahun.
Hampir seluruh tanah hanya bisa ditanami jagung saja ketika musim penghujan. Itupun jagung kecil yang secara komoditas tidak seimbang antara biaya bercocok tanam dengan hasil yang didapat.
Desa Panaongan mengalami krisis air yang sangat parah. Untuk memperoleh air, masyarakat hanya memanfaat sumber mata air yang berasal dari sumur yang kedalamannya sekitar 35 Meter sehingga sangat menyulitkan warga Desa Panaongan tersebut mengambil air, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Sehingga pengolaan pertanian mereka hanya bergantung pada datangnya anugerah yaitu musim hujan, hal ini dikarenakan ketika musim kemarau datang. Desa Panaongan betul-betul mengalami kekeringan yang sangat parah.
Oleh sebab itu, pada musim kemarau perekonomian masyarakat daerah tersebut menjadi ikut kering dikarenakan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian mereka terganggu dan harus menunggu datangnya musim hujan kembali untuk memulai penggarapan pertanian mereka.
Oleh sebab itu, maka diperlukan penerapan IPTEKS yang inovatif dalam mengatasi permasalahan kekurangan air di Desa Panaongan Kabupaten Sumenep. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengalirkan sumber mata air yang jauh ke daerah pemukiman penduduk adalah pompa Celup.
Pompa Celup adalah jenis pompa air yang dirancang khusus karena diletakkan didalam cairan dan mendorong cairan melalui pipa salurannya untuk menuju ke permukaan. Pompa Celup mampu menghasilkan kurang lebih 5m3/Hr atau 1,4 liter/detik.
Dengan tema: Pemanfaatan Pompa Celup di Desa Panaongan, maka diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani tentang manfaat Pompa Celup sehingga mampu meningkatkan produktivitas hasil tani di Desa Panaongan.
Menurut kesaksian petani yang memanfaatan teknologi ini, petani dapat menggarap ladangnya 2-3 kali dalam setahun. Disamping itu, pada musim kemarau juga bisa ditanami dengan berbagai jenis tanaman palawija, contohnya: terong, cabe dan juga Jagung. Untuk ke depannya, diharapkan akses penggunaan teknologi pompa Celup ini hendaknya diintroduksikan secara lebih merata bagi petani - petani yang lain.