Lihat ke Halaman Asli

AI Telah Mengubah Cara Belajar

Diperbarui: 24 Desember 2024   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Seiring dengan berjalannya abad ke-21, kecerdasan buatan (AI) menjadi kekuatan yang berkembang pesat yang membentuk hampir setiap aspek kehidupan modern. Hal ini semakin jelas terlihat di dunia pendidikan, di mana teknologi AI memiliki potensi untuk mengubah cara siswa belajar, guru mengajar, dan pengetahuan dibagikan ke seluruh dunia secara masif. Penerapan AI dalam pendidikan abad 21 memberikan berbagai manfaat dan dampak positif  bagi siswa dan institusi pendidikan. Pertama, AI dapat membantu meningkatkan efisiensi proses pembelajaran dengan mengotomatisasi tugas-tugas administratif seperti penilaian, pengarsipan, dan analisis data. Hal ini memberikan guru lebih banyak waktu untuk berfokus pada pengajaran dan interaksi dengan siswa. Kedua, AI dapat memungkinkan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan adaptif untuk siswa.

Dengan mempelajari gaya belajar dan kebutuhan siswa, AI dapat memberikan dukungan pembelajaran yang sesuai dengan preferensi individu mereka. Ketiga, AI dapat meningkatkan akurasi dan objektivitas penilaian siswa, mengurangi bias penilaian subjektif dari guru. Keempat, AI dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisis data tentang kinerja siswa, sehingga institusi pendidikan dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang strategi pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Terakhir, penerapan AI dalam pendidikan dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia kerja yang semakin terhubung dan terdigitalisasi, meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja global. Oleh karena itu, implementasi AI dalam pendidikan abad 21 dapat membawa manfaat yang signifikan bagi siswa dan institusi pendidikan.


Namun, penggunaan AI dalam pendidikan juga memiliki dampak negatif yang signifikan, terutama jika digunakan tanpa pengawasan yang tepat. Pertama-tama, salah satu dampak negatif penggunaan AI dalam pendidikan adalah hilangnya interaksi sosial antara siswa dan guru. Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menggantikan interaksi manusia, terutama dalam hal pengajaran dan penilaian. Hal ini dapat mengurangi keterlibatan dan motivasi siswa, serta mengurangi interaksi antara siswa dan guru yang penting untuk membentuk hubungan yang sehat dan mempromosikan pembelajaran yang lebih efektif.

Selain itu, penggunaan AI dalam pendidikan juga dapat menghasilkan pengukuran yang salah dan kurang akurat tentang kemampuan siswa. Kecerdasan buatan cenderung memandang siswa sebagai entitas statis dan terlalu terfokus pada kemajuan mereka dalam aspek yang dapat diukur secara numerik, seperti skor tes dan nilai akademik. Ini dapat mengabaikan faktor lain yang memengaruhi kemajuan siswa, seperti faktor lingkungan dan sosial, kebutuhan khusus, dan kemampuan individu dalam memahami materi pelajaran (Tahiru, 2021).

Selain itu, penggunaan AI dalam pendidikan dapat memperkuat kesenjangan dalam pendidikan. Teknologi cenderung lebih mudah diakses oleh siswa yang berasal dari keluarga dengan pendidikan yang lebih baik dan keadaan finansial yang lebih stabil. Dengan demikian, penggunaan AI dalam pendidikan dapat meningkatkan kesenjangan antara siswa berkebutuhan khusus dan siswa yang tidak memiliki kebutuhan khusus, serta antara siswa dari keluarga yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline