Lihat ke Halaman Asli

Indonesia or China? Pilih Siapa?

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ya, dominasi China di bulutangkis memang tidak diragukan lagi. Negara-negara lainnya seperti Indonesia, Denmark, Jepang, Malaysia, dan Korea merupakan negara yang sering membuat China kerepotan dan menjadi batu sandungan untuk China sendiri. Begitu pula yang terjadi di perhelatan Indonesia Open Super Series Premier 2013.

Dominasi China dan Indonesia, sangat jelas terlihat di babak Perempat Final Djarum Indonesia Super Series Premier hari ini terutama di sektor ganda putri. Pertarungan yang cukup sengit diberikan oleh pasangan-pasangan Indonesia dan Jepang.

Diluar dugaan, pasangan baru ganda putri Indonesia Anneke Feinya Agustine/Della Destiara Haris mampu memberikan perlawanan yang sengit kepada unggulan pertama sekaligus Juara Dunia 2011 dan peraih All England 2011, Wang Xiaoli/Yu Yang dari China. Anneke/Della mampu membuat rubber game dengan Wang/Yu meskipun harus kalah. Wang Xiaoli/Yu Yang memenangkan pertandingan dengan skor 21-13 15-21 21-12 atas Anneke/Della. Ini suatu kemajuan untuk pasangan Anneke/Della karena mereka masih baru dipasangkan dan Indonesia Open ini menjadi turnament pertama mereka. Bahkan dibabak pertama, mereka mampu mengalahkan unggulan 6 asal Thailand, Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul straight game.

Pertandingan ganda putri lainnya, mempertemukan China melawan Indonesia. Adalah pasangan peringkat 6 dunia Ma Jin/Tang Jinhua yang berhadapan dengan Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta dari Indonesia yang merupakan unggulan ke-7 peringkat 9 dunia. Ma Jin/Tang Jinhua tampak tidak menemukan kesulitan berarti, sempat mengejar ketertinggalan, Pia/Rizki menyerah 2 game langsung 21-15 21-10 dalam waktu 28 menit saja untuk kemenangan Ma/Tang.

Pertandingan yang lainnya, juga mempertemukan pasangan China melawan Indonesia. Pasangan yang sama-sama baru dipasangkan, Cheng Shu/Bao Yixin dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Greysia/Nitya di set pertama, sempat memberikan perlawanan ketat, namun sayang perlawanan mereka dihentikan di angka 21-15 untuk Bao Yixin/Cheng Shu. Di set kedua, Greysia/Nitya memberikan perlawanan yang sangat ketat. Angka Greysia/Nitya terus menempel dengan perolehan angka Cheng/Bao. Dan Greysia/Nitya bahkan sudah lebih dulu menyentuh angka 18-16. Dikejar menjadi 18 sama, 18-19 , 19-19 dan Cheng/Bao menyentuh angka match point 20-19 atas Greysia/Nitya. Namun, smes keras Nitya tidak mampu dikembalikan dengan baik oleh Bao Yixin dan memaksakan deuce. Namun diangka genting, pasangan Indonesia tidak mampu tampil konsisten dan terus ditekan oleh smes smes keras Cheng Shu/Bao Yixin. Dan alhasil, Cheng Shu/Bao Yixin menutup game dengan skor 22-20 atas Greysia/Nitya.

Dipartai lain, mempertemukan peraih medali emas ganda putri Olimpiade London, Tian Qing/Zhao Yunlei melawan pasangan ranking 2 dunia sekaligus unggulan kedua, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Pertarungan yang memakan waktu hampir 1 jam ini, dimenangkan oleh Tian Qing/Zhao Yunlei dengan rubber game 21-16 15-21 21-19.

Dengan demikian, China sukses membuat ALL CHINA SEMIFINAL karena 4 pasangan asal China melaju ke Semifinal, sementara 3 pasangan Indonesia dan 1 dari Jepang harus mengakui ketangguhan ganda putri asal China. Dan gelar juara ganda putri, sudah pasti diterima oleh China.

Di sektor tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka mampu menumbangkan ranking 3 dunia asal China, Du Pengyu. Hayom membuat Istora Senayan bergemuruh riuh yang semakin membuat Hayom bersemangat melancarkan smes-smes keras dan tajam. Dan akhirnya, dengan permainan yang apik dan sangat bersemangat, Hayom yang berperingkat 24 dunia saat ini, membukukan kemenangan atas Du Pengyu dengan rubber game 21-15 15-21 21-9. Hayom sukses mencatat head to head 3-0 untuk kemenangan Hayom. Dan Hayom pun berhak atas tiket semifinal Super Series Premier pertamanya dan akan menghadapi unggulan utama sekaligus peringkat 1 dunia dari Malaysia, Lee Chong Wei.

Tommy Sugiarto dari Indonesia, juga mengikuti jejak Hayom dan sukses melenggang ke babak semifinal dengan mengalahkan Gurusaidutt R.M.V dari India dengan rubber game, 19-21 21-11 21-10 dan di semifinal akan berhadapan dengan Marc Zwiebler asal Jerman. Begitu pula dari sektor ganda putra, Indonesia tampak membalas kekalahan dari para srikandi-srikandi Indonesia di perempatfinal ganda putri. Adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng dari China yang merupakan jawara Olimpiade London 2012 dan juara dunia 4 kali asal China tersebut. Hendra/Ahsan menang straight game 21-18 21-13. Dengan demikian, sekalipun China sukses ALL CHINA SEMIFINAL, namun China juga bersedih karena wakil mereka satu-satunya di ganda putra dan tunggal putra sudah tersingkir dan dipastikan China tidak akan meraih gelar di sektor ganda putra dan tunggal putra.

Sebuah timbal balik yang pas bukan ? Berjuanglah atlet INDONESIA !!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline