Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka

Diperbarui: 25 Maret 2019   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Surat Terbuka dibuat untuk Tokoh Perubahan versi Republika dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Ke - 8

 Kakanda Kami:
USTADZ ABDUL ShOMAD Lc, MA &
SANDIAGA SALAHUDIN UNO.


Dari Bumi 'Segitiga Emas' Kepulauan Meranti, Riau - Indonesia, mewakili niat tersirat dari hati perindu setiap kemakmuran dan kalbu setiap rongga jiwa yang 'menjerit', kami menyapamu sebagai utusan mulia bumi bertuah, bahwa ada amanah yang akan kami percayakan ke pundakmu di hadapan Ibu Pertiwi, bahwa kehadiran kalian di panggung Dakwah dan Perpolitikan Nasional mampu membawa manfaat itu ke Negeri bersendi syarak dan Kitabullah "Provinsi Riau" yang sama-sama kita cintai.

Bisa dipastikan bahwa setiap nyawa mengakui bahwa di bumi kaya raya ini tidak seharusnya rakyat terus hidup dibawah keringnya 'Jerami' yang bernaung di bawah lumbung perahan 'Susu', menjadi 'Budak' di bawah komando Sang 'Majikan' atau menjadi Militan seperti Kerbau yang dicucuk hidung.

Dengan menggenggam rekor sebagai pemilik Nomor 1 Minyak Nasional dan Lahan Kelapa Sawit terbesar se-Asia Tenggara, Kami merindukan adanya perhatian khusus yang diberikan oleh pemangku amanah di DPR-RI, Kabinet Kementerian dan Presiden, bahwa sudah selayaknya Riau mendapatkan perhatian khusus maupun Daerah berbentuk "Otonomi", yang terus jalan di tempat bahkan terkesan vakum oleh manuvernya para tokoh senior kami terdahulu.

Dalam menyampaikan sebuah aspirasi, anggap saja kami adalah manusia yang tidak memiliki gelar Istimewa seperti rakyat Keraton - DI Djogjakarta, kami tidak memiliki OPM seperti Papua, tidak mempunyai Gerakan Aceh Merdeka layaknya penghuni Negeri Serambi Mekkah atau menjadi pewaris tunggal Sanur dan Kuta seperti Rakyat Provinsi Bali.

Tapi setidaknya, melalui referensi Demokrasi Konstitusional, kami diberikan hak menyampaikan cita-cita sebagai alasan bahwa Ketika Ijtima' para pembesar Kerajaan Siak Sri Inderapura menyerahkan tahta ke Ibu Pertiwi di bawah Sang Saka Merah Putih Pra-1945 adalah bertujuan agar anak cucu mereka tidak diabaikan seperti realitas yang terjadi hari ini.

Untuk itulah, serangkaian do'a dan tindakan kecil yang akan kami nisbatkan dalam hak pilih kami di 17 April 2019 adalah bentuk dari dukungan kami kepada Abangnda Sandiaga Salahudin Uno agar kelak terpilih sebagai Wakil Presiden Ke-8 mendampingi Eks Komando Pasukan Elit Dunia Kopassus, Ayahnda Prabowo Soebianto.

Segunung takzim, do'a dan hormat kami kepada Abangnda Ustadz Abdul Shomad Lc, MA juga berharap, bahwa lantangnya setiap 'Kalammu' menyuarakan kebenaran tak hanya mampu mengguncang setiap insting untuk mempraktekkan Amar Makruf dan Nahi Munkar, tapi juga menjadi sosok penting yang akan mampu membisikkan salam kami ke telinga Prabowo-Sandi bahwa sudah saatnya Provinsi Riau mendapatkan "Otonomi Khusus atau Otonomi Daerah", dan ini adalah kesempatan terbaik yang saya lihat seumur hidup.

Tentu saja, dengan menadahkan tangan ke Pintu langit kami berharap, bahwa Allah sang "Khaliqas Samaawati Wal-Ardh" mengijabahkan segala keinginan, agar setiap Ibu mampu tersenyum, setiap bapak tidak lagi jauh dari keluarga dan setiap pelajar mampu menempuh pendidikan yang layak seperti daerah lain.

Akhirul - Kalam, semoga Prabowo-Sandi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden serta mampu menyandang amanah dan kuasa untuk mensejahterakan hidup kami melalui amanat Konstitusi dan kewenangan yang kalian punya. Aamiiin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline