Singapura sepertinya tak mau ketinggalan kereta oleh negara-negara lain. Bayang-bayang perkembangan Covid 19 yang selalu berubah-ubah, disikapinya dengan langkah-langkah tegas, cepat, serta bijak. Sikap ini tercermin dari pidato Presiden Singapura, Halimah Yacob, pada pembukaan Sidang Parlemen Singapura ke 14, baru-baru ini di Singapura (Senin, 24/8). .
Seperti diberitakan Chew Hui Min dari Chanel News Asia (CNA). Presiden wanita dari Negeri Singa ini melakukan beberapa kebijakan yang dianggap memiliki visi tegas dan berpikiran ke depan. Berikut rangkumannya :
1. Pemerintah mengucurkan bantuan 100 milyar dolar Singapura
Sejak kemerdekaannya, kali ini Singapura berhadapan dengan resesi terburuk sepanjang sejarahnya. Walaupun saat ini telah menyuntikan dana sebesar 100 milyar dolar Singapura, dalam kurun waktu yang belum bisa ditentukan, tetap saja negara ini berada dalam kondisi suram.
"Negara ini berada pada titik perubahan sepanjang sejarahnya," ujar Presiden Halimah.
2. Munculnya generasi dan pemimpin baru
Saat ini Singapura menapak era kemunculan generasi dan para pemimpin baru yang semakin dewasa untuk melangkah ke masa depan.
"Singapura memiliki aspirasi dan harapan baru yang didalamnya terkandung keberagaman yang suaranya bisa didengar, serta adanya check and balances yang lebih kuat, "tambahnya.
3. Memperkuat identitas Singapura
Halimah berpendapat, kunci sukses masa depan Singapura terletak pada rasa identitas bersama. Kebersamaan memiliki rumah bersama yang lebih baik. Kekuatan besar yang dapat menguji solidaritas masyarakat atas tekanan perbedaan pandangan di media sosial, tekanan ekonomi, ketidaksetaraan sosial, sistem multi ras, persaingan para pemegang izin kerja, serta tentunya ancaman Covid 19 sebagai prioritas.