Lihat ke Halaman Asli

Dedi Al Ghifary

Dakwah Ilallah

Hak Tetangga Dalam Islam

Diperbarui: 4 Mei 2023   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Majlis Ta'lim Al Ikhlas (Poto:Dedi)

Ustadz Dedi  (Kuala Lumpur :1437M)

Hak Tetangga Dalam Islam  Kitab Tanbihul Ghafilin  Karya  Imam  Abul-Laits As Samarqandi

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudaraku Fillah alhamdulillah penulis sudah selesai membaca Dua Kitab Tanbihul Ghafilin Jilid 1 dan Jilid 2 yang ditulis oleh Al Faqih Imam Abul-Laits Assamarqandi , dalam kesempatan ini membahas berkaitan dengan Hak Tetangga Dalam Islam. Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita, dalam Agama Islam tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.

Al Faqih Imam Abul-Laits As Samarqandi telah menjelaskan didalam Kitab Tanbihul Ghafilin (Peringatan Bagi Yang Lupa) Bab : Hak Tetangga.

Abul-Laits As Samarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan Al-Basri berkata Rasulullah s.a.w. bertanya: "Apakah hak tetangganya?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Jika hutang kau hutangi, jika mengundang kau datang, jika sakit kau ziarahi, jika minta tolong kau tolong, jika tertimpa bala kau hibur, jika mendapat keuntungan kesenangan kau beri selamat, jika mati kau hantar jenazahnya, jika pergi kau jagakan rumah dan anak-anaknya dan jangan kau menggangunya dengan bau masakanmu kecuali jika memberikan hidayah dari masakan itu kepadanya." Dilain riwayat ada tambahan iaitu: "Dan jangan meninggalkan bangunan atas bagunannya kecuali dengan kerelaan hatinya."

Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jibril selalu berpesan kepadaku supaya baik dengan tetangga sehingga saya kira kemungkinan itu akan diberi hak waris."

Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ya Abu Hurairah,  jadilah engkau seorang yang warak (menjauhi dari yang syubhat) nescaya kau akan menjadi manusia yang sangat ibadat dan jadilah orang yang qana'ah (suka menerima/ terima apa adanya) supaya kau menjadi manusia yang sangat bersyukur dan sukalah kepada sesama manusia apa yang kau suka untuk dirimu sendiri nescaya kau menjadi mukmin benar-benar dan perbaikilah hubungan dengan tetanggamu nescaya kau menjadi orang muslim yang benar-benar dan kurangilah tertawamu kerana banyak tertawa itu mematikan hati."

Allah Swt. berfirman yang artinya : "Hendaklah kau menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun dan kepada kedua ibubapamu harus kamu bakti taat dan membantu, juga kepada kerabat dan anak yatim dan orang miskin dan tetangga yang sekerabat dan tetangga orang lain (bukan kerabat) dan teman dalam perjalanan dan orang rantau." (Surah An nisa ayat 36)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline