Lihat ke Halaman Asli

Dedi Ems

Freelancer

Peran Manajemen dalam Meningkatkan Kualitas Jamaah Jumatan

Diperbarui: 10 Maret 2020   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen pribadi.

Sidang pembaca yang budiman. Jangan kaget membaca judul artikel saya kali ini. Sepertinya heboh sekali, luar biasa, cool, masalahnya sangat krusial dan sebagainya. Pada hal tidak. Hanya sekedar cerita pengalaman pribadi saja yang sifat sangat personal/individual. Tapi mana tau ada yang punya pengalaman yang sama atau mirip atau seide dengan cerita di artikel ini.

Setelah pensiun dari salah satu Bank BUMN sejak lebih 3 tahun yang lalu, saya sering melakukan sholat (Jum'at) berjama'ah di mesjid dekat rumah. Namanya Mesjid Al-Kautsar, terletak di jalan Bratang Gede 3 H nomor 27-29 Surabaya. Jaraknya dari rumah saya +/- 300 meter. Luasnya plus-minus 10 × 20 meter, membujur dari selatan ke utara.


Waktu asih aktif bekerja, saya sering sholat sendirian atau berjama'ah (termasuk Jum'atan) di mushola/mesjid kantor, atau dekat kantor. Dan biasanya saya baru mengarahkan kaki melangkah menuju mesjid/musholla di masa injury time menjelang azan berkumandang. 

Tidak jarang juga saat azan sudah terdenger, bahkan sesudahnya. Astaghfirullahaladziim....

Pertama mulai aktif sholat berjama'ah (Jum'atan) di mesjid tersebut, perilaku dan fenomena jama'ah ini tidak menjadi perhatian saya. Pokoknya saya berusaha datang ke mesjid lebih awal, kemudian sholat Tahyathul Mesjid, berdo'a, ngaji, zikir, dengerin ceramah (kadang-kadang), sholat berjama'ah, dan pulang. Begitu terus dari hari ke hari tanpa noleh kiri dan kanan...

Setelah berjalan sekian lama, saya baru mulai menyadari ternyata bahwa ada  3 (tiga) kelompok perilaku jama'ah yang akhirnya menjadi perhatian saya. Dan apakah ini juga menjadi fenomena jama'ah (Jum'atan) mesjid di tempat sidang pembaca...? 

Pengamatan ini saya lakukan dalam beberapa bulan terakhir ini, terutama pada saat sholat Jum'at berjama'ah. Itu pun sambil  iseng aja

Dan berharap dengan saya menulis perilaku/fenomena ini, setidaknya menjadi pengingat bagi saya pribadi sebagai ummat Muslim. Dan semoga juga bisa jadi pengingat bagi  sidang pembaca lainnya yang seiman. Kemudian menimbulkan tanya, saya atau kita termasuk tipe jama'ah yang manakah dalam sisa umur yang masih diberi oleh Allah SWT, Tuhan YME.

Tipe pertama, adalah jamaah yang selalu datang sebelum azan berkumandang. Jama'ah tipe pertama ini dapat kita kelompokan lagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

Kelompok tipe pertama A, datang ke mesjid jauh sebelum waktu sholat (Jum'at) masuk. Katakanlah 30 menit hingga 1 jam menjelang masuknya waktu sholat,  sehingga jama'ah ini bisa banyak mengerjakan berbagai amalan/ibadah sunnah sebelum melaksanakan sholat wajibnya. Mulai dari sholat sunnah Tahyathul Mesjid, zikir, ngaji, berdoa dan lain-lain.

Jumlah jama'ah tipe ini biasanya sangat sedikit, paling banyak hanya dalam hitungan jari kedua tangan kita (sekitar 10-an orang). Orangnya cenderung orang yang sama. Orangnya ya itu itu saja, dan sering mengambil posisi sholat/duduk di tempat yang relatif sama. Sehingga jama'ah lain sudah paham bahwa kalau Bapak A selalu datang duluan dan mengambil posisi bersandar di tiang mesjid/musholla paling utara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline